Tesis ini mengenai kelompok citra bhayangkara sebagai modelPokdarkamtibmas di wilayah Polsek Kebon Jeruk, Polres Metropolitan JakartaBarat. Kelompok citra bhayangkara dapat bertahan hingga saat ini dikarenakanadanya hubungan yang baik dengan petugas Polri yaitu Bhabinkamtibmas.Interaksi yang terjadi antara keduanya dipahami sebagai pertukaran sosial dengancorak hubungan yang bersifat patron-klien. Yang dipertukarkan dalam hubungantersebut adalah loyalitas anggota kelompok citra bhayangkara terhadapBhabinkamtibmas, dengan ijin penggunaan atribut-atribut yang digunakan olehkelompok citra bhayangkara sebagai sebuah simbolisasi kewenangan kepolisian ditengah masyarakat yang disematkan oleh Polri. Atribut-atribut Pokdarkamtibmasmemiliki arti yang sangat penting sebagai sebuah jatidiri bagi para anggotakelompok citra bhayangkara yang dengan mengaktifkannya mereka dapatberperan dan berfungsi dalam struktur warga masyarakat sebagai bagian darikelompok sosial yang dianggap memiliki legalisasi dari kepolisian, terutamadalam penyediaan jasa pengamanan di sektor informal.Fokus penelitian ini adalah kegiatan anggota kelompok citra bhayangkaradi wilayah Polsek Kebon Jeruk. Anggota kelompok ini memiliki latar belakangyang beragam dari aspek sosial. Keberagaman latar belakang tersebutmempengaruhi motivasi dan alasan untuk menjadi anggota kelompok citrabhayangkara. Salah satunya adalah penggunaan atribut keanggotaan oleh anggotacitra bhayangkara khususnya anggota yang berlatar belakang warga kelas bawahdalam struktur sosial warga setempat. Warga kelas bawah ditunjukkan melaluitingkat pendidikan yang rendah, warga pendatang, dan warga yang tidak memilikiketerampilan spesifik. Sehingga mereka memiliki keterbatasan untukmemperoleh pekerjaan formal maupun informal.Tesis ini disusun berdasarkan penelitian lapangan yang menggunakanpendekatan kualitatif dan memakai metode etnografi untuk memahami kelompokcitra bhayangkara di wilayah Polsek Metro Kebon Jeruk. Dalam pendekatankualitatif tersebut, kelompok citra bhayangkara dilihat dan diperlakukan sebagaisebuah bagian dalam struktur warga masyarakat sebagai wadah anggotanya untukberjuang guna mendapatkan kesempatan yang sama dengan warga masyarakatlainnya terutama dalam hal memperoleh penghidupan yang layak melalui identitassosial baru sebagai mitra Polri yang dengan demikian mereka telah melakukanmobilitas sosial vertikal dalam struktur masyarakatnya. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara terbuka, observasi, observasi partisipatif, sertapengumpulan dokumen.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran sosial,teori usaha normatif dari Trojanowicz dan konsep CAMPS (Consultation,Adaptation, Mobilization, Problemb Solving) yang oleh David H Bayleydiperkenalkan sebagai bentuk penerapan konsep community policing sebagaisebuah terobosan dalam menjembatani terbatasnya sumber daya yang dimilikioleh polisi dalam rangka usaha pencegahan kejahatan dan pemeliharaanKamtibmas.Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat,dikarenakan wilayah ini termasuk daerah pengembangan kota Jakarta yang masihmemiliki lahan cukup luas yang berpotensi dikembangkan menjadi lokasi usahadan bisnis. Pada wilayah yang masih berkembang seperti ini, keberadaanmasyarakat pendatang yang dikenal sebagai “massa apung” menjadi fenomenayang banyak ditemukan. Masyarakat pendatang ini dikenal sebagai masyarakatpekerja keras dan akan menggunakan berbagai cara untuk menjamin eksistensinyadalam struktur warga lokal. Kehadiran kelompok citra bhayangkara sebagaiprogram kemitraan Polri-masyarakat telah menarik perhatian masyarakatpendatang ini untuk bergabung. Namun dengan motivasi yang cenderung berdasarkepentingan individu, maka Pokdarkamtibmas belum mampu mewujudkankeamanan dan ketertiban masyarakat. Bahkan telah menimbulkan pelanggaranpelanggaranaturan oleh oknum anggota citra bhayangkara. This tesis is about the study of public order awareness group of KebonJeruk District in West Jakarta Region known as citra bhayangkara. The group cansurvive until now because of their good relationship with the community officerwhich known as Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan danKetertiban Masyarakat). The relationship between citra bhayangkara andBhabinkamtibmas shows a pattern of patron-klien in daily interaction. Therelation that shows patron-klien can be seen as the cause of the social exchangebetween them. The member of citra bhayangkara gave Bhabinkamtibmas loyaltiesin exchange Bhabinkamtibmas gave support to member of citra bhayangkara. It issometimes gives permisivity to the member of citra bhayangkara using theiratributes for gaining money. As member of social group of citra bhayangkara,their place in the social structure of local community have been changed from thelowest up to middle. And by the attributes of citra bhayangkara they can makeliving by offering local security services.The focus of this study are the activities of citra bhayangkara members.Especially activities that involved with the use of the attributes of citrabhayangkara as the partner of police department. Some members which theirbackground in the lower class of the community, sometimes use their attributes togain some money.This tesis is written according to field research that use qualitativeapproach by ethnographic method to understand the group of citra bhayangkara.And the theori that used in this research are; social exchange theori, normativeeffort theori, and CAMPS concept which stand for Consultation, Adaptation,Mobilization, and Problem Solving. CAMPS is a breaktrough in policeoperational management offered by David H Bayley that can be used by the policeorganization to implement partnership program in sistematicly effort to gainsupport from the community in look after and maintain public orderThis research is done in the area of Kebon Jeruk district, west Jakartaregion. The area have been taken as the reason of progress development of Jakartato west. By the development to the west, there are a lot of opportunity for“floating mass” (massa apung) as the nomaden community in Jakarta to gain someinformal job for example as local security guard for projects especially bussinessproject. This floating mass as the concept of Koentjoroningrat, known as a keenworker. They will do everything to gain money and for their settlement. Theexistence of citra bhayangkara have made an attraction to them for joining and touse the authority of police department in order to offer local security services.Because without that authority which is shown by the attributes, they can’tcompete with the local people already have their own group ethnic base |