:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Struktur dan Fungsi Pantun Sunda Mundinglaya Di Kusumah di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi = The Structure and Function of Sundanese Pantun Mundinglaya Di Kusumah in Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi Regency

Ika Putri Lestari; Syahrial, supervisor; Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi, examiner; Nitrasattri Handayani, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Pantun Sunda merupakan cerita tutur atau seni pertunjukan cerita sastra Sunda lama yang disajikan dalam bentuk paparan, dialog, dan seringkali dinyanyikan. Pantun Sunda sebagai tradisi lisan masih bertahan hingga saat ini. Kini, pantun Sunda masih ada di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Tradisi ini diselenggarakan dalam acara-acara seren taun, mipit pare, dan ngaseuk. Dalam ketiga ritual tersebut menarik untuk dikaji mengenai struktur dan fungsi pantun Sunda sebagai tradisi lisan di masyarakat adat Ciptagelar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pantun Sunda berbeda dengan karya sastra lain, pantun Sunda juga digunakan sebagai rangkaian ritual adat dalam pertanian. Sejumlah upaya dilakukan untuk memelihara, memanfaatkan, dan mengembangkan tradisi lisan pantun Sunda agar tidak hilang. Pantun Sunda hadir sebagai rangkaian dari prosesi ritual adat seperti ruwatan rumah, khitanan, pernikahan, dan syukuran hasil panen.

Sundanese Pantun is an oral story or art performances of old Sundanese literature which is presented in the form of explanation, dialogue, and often sung. Sundanese Pantun as an oral tradition still survives in the present day. Now, Sundanese pantun still exists in Sukabumi Regency, precisely in Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. This tradition is held in events, such as seren taun, mipit pare, and ngaseuk. These three aspects are interesting to be discussed, especially about the function of Sundanese pantun as an oral tradition in the Ciptagelar community. This is a qualitative study with ethnography approach. The result shows that the structure of the Sundanese pantun is different from other literary works, Sundanese pantun is also used as a series of customary rituals in agriculture. Several efforts are made to maintain, utilize, and develop the oral tradition of Sundanese pantun in order for it to not disappear. Sundanese pantun comes as a series of customary practice, such as ruwatan of the house, circumcisions, weddings, and the harvest festival.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Ika Putri Lestari.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 64 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-23-74851733 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920535662