Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara siklus menstruasi, jumlah self-care, kebiasaan sarapan, riwayat diet, asupan vitamin B1, asupan magnesium, asupan kalsium, tingkat aktivitas fisik pra-menstruasi, tingkat aktivitas fisik saat menstruasi, dan tingkat stres dengan dismenore primer. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan pada siswi SMAN 1 Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode acak sistematik. Sampel dalam penelitian ini adalah 140 siswi kelas 12. Data dikumpulkan dengan cara pengisian angket dan wawancara food recall 1x24 jam. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji t-test independen, uji t-test dependen, uji chi-square, dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara jumlah self-care dan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer. Faktor dominan dismenore primer dalam penelitian ini adalah jumlah self-care. This study focuses on identifying the relationship between menstrual cycle, the number of self-care, breakfast habits, diet history, vitamin B1 intake, magnesium intake, calcium intake, level of physical activity before menstruation, level of physical activity during menstruation, and stress level with primary dysmenorrhea. This study also aims to determine the dominant factor of female students of SMAN 1 Depok. The design of this study is cross-sectional using systematic random sampling method. The sample studied was 140 female students at grade 12. Data collected by filling self-administered questionnaire and food recall 1x24 hours interview. Statistical analysis was performed using t-test independent, t-test, chi-square test dependent, and multiple logistic regression test. The results showed there was a significant relationship between the number of self-care and stress levels with the prevalence of primary dysmenorrhea. The dominant factor of primary dysmenorrhea in this study. |