Tulisan ini berusaha untuk melihat pola komunikasi ulama dan pesantren dalam dinamika politik Nahdlatul Ulama. Keduanya tidak hanya merupakan elemenpenting organisasi dan kultur Nahdlatul Ulama, tapi juga basis dukungan bagibeberapa partai politik. Adanya konflik ulama akibat fragmentasi keterlibatan merekadalam politik mempengaruhi dinamika komunikasi di pesantren dan luar pesantren.Hubungan antara ulama dan dunia politik membawa implikasi pada terjadinyapersebaran politik dan kultur para ulama dan pesantren di basis wilayah NU di JawaTimur.Dalam hubungan ini, kepentingan parpol,--sebagaimana dimaksud dalamkonsep oligarki—lebih menentukan.Tentu saja, komunikasi politik mencakup segala bentuk komunikasi yangdilakukan dengan maksud menyebarkan pesan-pesan politik dari pihak-pihak tertentuuntuk memperoleh dukungan massa yang merupakan bagian yang tak terpisahkandari dinamika politik, tempat komunikasi itu berlangsung.Posisi kiai di dalam organisasi pesantren dan NU mempunyai andil besar bagipenyebaran informasi, ilmu keagamaan dan wawasan kebangsaan. Disinilah,pentingnya posisi kiai sebagai komunikator yang ia jalankan, baik di ranahpendidikan, keagamaan, dan juga politik kebangsaan.Peran sebagai komunikator itulah yang menjadi titik tolak penelitian ini.Khususnya, sikap mereka menghadapi tarik menarik kepentingan politik yangmemasuki ranah keagamaan dan pola komunikasi di internal organisasi pesantren This paper seeks to look at patterns of communication and Islamic scholars in the political dynamics of the Nahdlatul Ulama . Both are not only an important element of Nahdlatul Ulama organization and culture , but also the base of support for some political parties . The existence of conflicts scholars due to their involvement intf the political fragmentation affects the dynamics of communication in school and outside boarding . The relationship between scholars and political world have implications for the distribution of political and religious leaders and culture in the base region of the NU pesantren in East Java.In this connection , the interests of political parties - as defined in the concept of oligarchy - more decisive .Of course, political communication encompass all forms of communication madewith the intention of spreading political messages from certain parties to gain masssupport is an integral part of the political dynamics,where thecommunicationtakesplace. Position in the organization pesantren kiai and NU has a big hand for the dissemination of information , knowledge and insight religious nationality . Here, the importance of the position of the kiai as a communicator , which he ran, both in the realm of education, religious, and national politics .Role as a communicator that is the starting point of this research . In particular , they face attitude tug political interests into the realm of religious and communication patterns in the internal organization of boarding |