Darek dan Rantau: Sebuah Identitas dalam Diglosia = Darek and Rantau: An Identity on Diglossia
Hafiz Awlia Ramadhan;
Ezra Mahresi Choesin, supervisor; Meutia Farida Swasono, examiner; Endang Partrijunianti Gularso, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014)
|
Skripsi ini membahas sebuah fenomena kebahasaan yang terjadi dalam masyarakat Minangkabau. Bahasa sebagai salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi, memiliki fungsi tersendiri dalam suatu kelompok masyarakat. Konsepsi diri dan pengetahuan budaya suatu kelompok masyarakat dapat dipahami melalui perilaku bahasa yang mereka tampilkan selama proses interaksi berlangsung. Teknik pengamatan dan wawancara digunakan untuk mendapatkan hasil yang deskriptif untuk menjelaskan sudut pandang masyarakat mengenai dialek yang mereka gunakan, serta pandangan yang mereka miliki mengenai dialek masyarakat lain. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori dan konsep yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mengenai posisi dialek dalam suatu peristiwa komunikasi. Dengan menerapkan pengetahuan budaya yang mereka miliki, masyarakat Darek dan Rantau, kelompok masyarakat Minangkabau, dalam konteks tertentu menjadikan dialek bahasa Minangkabau sebagai alat identifikasi identitas lawan bicaranya. Perbedaan pengetahuan budaya inilah yang menjadikan tiap-tiap dialek memiliki penggunaan dan pandangan yang berbeda pada dua kelompok masyarakat tersebut. This undergraduate thesis focus on linguistic phenomena in Minangkabau society. Language as one of many tools used to communicate, has its own function within a society. Through the language, the conception of self and cultural knowledge of a society can be understood as interaction takes place. Observation and in-depth interviews are used to get much more descriptive results for explaining the emic point of view about the dialect used and dialect other groups of people. The data is then analyzed with relevant theory and concept, to get an understanding of the positions of dialects in communication events. By applying their cultural knowledge, peoples of Darek and Rantau, a group of people in the larger Minangkabau ethnic group, in several context use dialects for identification of another person’s identity. The difference between their cultural knowledge has given each dialect it’s own usage and view in their respective societies. |
S-Hafiz Awlia Ramadhan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 113 pages ; illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-23-52108239 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920536622 |