Analisis Potensi Pengenaan Cukai atas Bahan Perusak Ozon = Analysis of Excise Potential on Ozone Depleting Substances
Novena Olivia Handoko;
Indriani, supervisor; Gunadi, examiner; Kusnar Budi, examiner; Saragih, Arfah Habib, examiner
(Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020)
|
Penelitian ini membahas mengenai kemungkinan pengenaan cukai sebagai regulerend atas bahan perusak ozon (BPO), melihat eksternalitas negatif yang ditimbulkan bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, karena produk ber-BPO yang masih terus digunakan. Penggunaan BPO yang terus-menerus akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan hidup terutama lapisan ozon, serta dampak kesehatan pada manusia dan beberapa makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, penggunaan BPO harus diatur dan ditekan sehingga konsumsinya berkurang, melalui pengenaan cukai. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, serta pengumpulan datanya melalui studi kepustakaan dan studi lapangan, serta teknik analisis data kualitatif. Melalui penelitian ini, ditarik kesimpulan bahwa pengenaan cukai atas bahan perusak ozon di Indonesia memungkinkan untuk dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa ketentuan dan disertai dengan strategi-strategi ekstensifikasi. Sementara itu, Amerika Serikat sebagai negara pembanding telah berhasil menerapkan pengenaan cukai atas BPO dengan berkurangnya kasus eksternalitas negatif akibat BPO, namun Thailand masih harus memperkuat payung hukum pajak lingkungan dalam penerapan pajak atas BPO tersebut. This research discusses the possibility of imposing excise as a regular for ozone depleting substances (ODS), looking at the negative externalities caused to public health and the environment, because ODS products are still being used. The continuous use of ODS will cause damage to the environment, especially the ozone layer, as well as health impacts on humans and some other living things. Therefore, the use of ODS must be regulated and suppressed so that consumption is reduced, through the imposition of excise duties. The approach used in this research is descriptive qualitative, as well as the collection of data through literature study and field studies, as well as qualitative data analysis techniques. Through this research, it is concluded that the imposition of excise duty on ozone depleting substances in Indonesia is possible to be carried out by considering several provisions and accompanied by extensification strategies. Meanwhile, the United States as a comparison country has succeeded in imposing excise tax on ODS by reducing the case of negative externalities due to ODS, but Thailand still has to strengthen the environmental tax law umbrella in the application of the tax on the ODS. |
S-Novena Olivia Handoko.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 154 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-23-91382741 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920536717 |