Kesejahteraan subjektif yang baik penting untuk dimiliki oleh remaja. Remaja dengan kesejahteraan subjektif yang tinggi cenderung berperforma lebih baik dalam kehidupan. Tantangan seperti pubertas dan tuntutan akademik yang dapat berisiko bagi kesejahteraan subjektif remaja. Keluarga berperan penting dalam terbentuknya kesejahteran subjektif remaja. Remaja dalam kondisi keluarga yang tidak lengkap seperti keluarga ibu tunggal kerap ditemukan memiliki kesejahteraan subjektif yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh ibu tunggal dengan kesejahteraan subjektif remaja awal. Responden penelitian ini yaitu 66 remaja awal (12-15 tahun) di Karawang. Alat ukur yang digunakan untuk kesejahteraan subjektif yaitu Satisfaction With Life Scale (Diener, Emmons, Larsen, & Griffin, 1985), The Positive and Negative Affect Schedule (Watson, Clark, & Tellegan, 1988), dan Subjective Happiness Scale (Lyubomirsky & Lepper, 1999). Pola asuh ibu tunggal diukur dengan Parental Authority Questionnaire (Buri, 1991). Teknik analisis yang digunakan adalah simple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh permisif dan autoritatif memprediksi kepuasan hidup, tidak terdapat pola asuh yang memprediksi afek positif dan negatif, serta pola asuh otoriter dan pola asuh autoritatif memprediksi kebahagiaan remaja awal di Karawang. It is important for adolescent to have a good condition of subjective well-being. Adolescent with high subjective well-being tend to perform better in life. There are challenges such as puberty and academic demands that can be risks for adolescent to attain high subjective wellbeing. Family play an important role in the formation of adolescent’s subjective well-being. Adolescents in incomplete family conditions such as single-mother families are often found to have low subjective well-being. This study aimed to look at the relationship between perceived single mother’s parenting style with subjective well-being of early adolescents. There were 66 early adolescents (12-15 years) in Karawang that participated in this sudy. Subjective well-being were measured with Satisfaction With Life Scale (Diener, Emmons, Larsen, & Griffin, 1985), The Positive and Negative Affect Schedule (Watson, Clark, & Tellegan, 1988), and Subjective Happiness Scale (Lyubomirsky & Lepper , 1999). Single mother parenting was measured by the Parental Authority Questionnaire (Buri, 1991). The analysis technique used in this study is simple regression. The results showed that permissive and authoritative parenting style predict life satisfaction, there is no parenting style that predicts positive and negative effects, also authoritarian and authoritative parenting style predict the happiness of early adolescents in Karawang. |