Tuberkulosis (TB) Paru merupakan infeksi oportunistik (IO) yang paling banyak ditemukan dan penyebab kematian terbanyak pada HIV/AIDS. Infeksi bakteri TB yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernafasan. Salah satu masalah keperawatan yang muncul adalah bersihan nafas tidak efektif akibat hipersekresi sputum dari proses inflamasi yang berulang. Karya ilmiah akhir keperawatan ini bertujuan menganalisis intervensi batuk efektif dan terapi nebulizer yang dilakukan secara bersamaan dalam menangani masalah ketidakefektifan jalan nafas pada pasien HIV/AIDS koinfeksi TB Paru. Intervensi batuk efektif dan terapi nebulizer diintegrasikan dalam asuhan keperawatan. Evaluasi didapat berupa berkurangnya frekuensi batuk, dan sesak nafas yang pasien keluhkan, serta pasien mampu melakukan batuk efektif disertai pengeluaran sputum yang sebelumnya sulit dikeluarkan. Tuberculosis (TB) Lung is the most common opportunistic infection (IO) and the leading cause of death in HIV / AIDS. TB bacterial infections that attack the lungs cause respiratory problems. One of the nursing problems that arises is ineffective breathing due to sputum hypersecretion of the inflammatory repeated process. This final nursing paper aims to analyze effective cough interactions and nebulizer therapies performed simultaneously in dealing with airway ineffectiveness in HIV / AIDS patients coinfected with pulmonary tuberculosis. These interventions are integrated into nursing care. Evaluation was obtained in the form of reduced frequency of cough, and shortness of breath that patient complained, and patient able to perform effective cough with sputum expenditure which previously difficult to expend.Keywords: effective cough, HIV / AIDS, nebulizer, nursing care, pulmonary TB, sputum. |