Proporsi hipertensi terus meningkat dan konsumsi kopi juga dapat berperan dalam peningkatan risiko hipertensi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara konsumsi kopi dan kejadian hipertensi pada wanita usia subur (WUS). Penelitian ini dilakukan di HNRC IMERI FKUI September 2022-Juni 2023 dengan menggunakan data dari payung penelitian FKUI-SEAMEO RECFON (peneliti utama Prof. Rina Agustina). Penelitian ini adalah studi potong lintang pada WUS suku Minangkabau dan Sunda berusia 19-50 tahun pada bulan September 2015-Oktober 2016. Konsumsi kopi dibagi menjadi dua kelompok (konsumsi dan tidak konsumsi). Tiga kategori hipertensi, yaitu hipertensi sistolik dan diastolik (≥140/90mmHg), hipertensi sistolik (≥140mmHg), dan hipertensi diastolik (≥90mmHg). Analisis data deskriptif statistik dan regresi logistik menggunakan SPSS versi 20.0, dengan mempertimbangkan faktor pengganggu (suku, usia, status merokok, aktivitas fisik, pekerjaan, dan riwayat pendidikan) di dalam model regresi, dengan tingkat signifikansi α=0,05 dan interval kepercayaan 95%. Dari data WUS suku Minangkabau dan Sunda, median usia responden adalah 37 tahun, sebagian besar bekerja (65,8%), memiliki riwayat pendidikan rendah (61,4%), kebiasaan merokok rendah (4,44%) dan aktivitas fisik bervariasi, dominan pada kategori sedang (49,44%). Konsumsi kopi berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi sistolik dan diastolik pada WUS secara keseluruhan (p=0,035, OR=1,683). Konsumsi kopi berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi secara keseluruhan. The prevalence of hypertension is continually increasing, and coffee consumption may also play a role in elevating the risk of hypertension. This research aims to examine the relationship between coffee consumption and the incidence of hypertension in women of childbearing age (WCA). The study was conducted at HNRC IMERI FKUI from September 2022 to June 2023, utilizing data from the main research of FKUI-SEAMEO RECFON (led by primary researcher Prof. Rina Agustina). This study is a cross-sectional study on WCA of Minangkabau and Sundanese ethnicities aged 19-50 years, spanning from September 2015 to October 2016. Coffee consumption was divided into two groups (consumers and non-consumers). Three categories of hypertension were considered: systolic and diastolic hypertension (≥140/90mmHg), systolic hypertension (≥140mmHg), and diastolic hypertension (≥90mmHg). Descriptive statistical data analysis and logistic regression were performed using SPSS version 20.0, considering confounding factors (ethnicity, age, smoking status, physical activity, occupation, and educational history) in the regression model, with a significance level of α=0.05 and a 95% confidence interval. From the data of Minangkabau and Sundanese WCA, the median age of respondents was 37 years, with the majority employed (65.8%), having a low educational background (61.4%), low smoking habits (4.44%), and varied physical activity, predominantly in the moderate category (49.44%). Coffee consumption was associated with an increased risk of both systolic and diastolic hypertension in WCA overall (p=0.035, OR=1.683). Coffee consumption was related to an overall increased risk of hypertension. |