:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Hiponatremia dan Hipokloremia sebagai Prediktor Admisi Akibat Gagal Jantung Dekompensasi Akut pada Pasien dengan Fraksi Ejeksi Rendah = Hyponatremia and Hypochloremia as Predictors of Admission Due to Acute Decompensated Heart Failure in Patients with Low Ejection Fraction

Nandika Nurfitria; Dono Antono, supervisor; Muhadi, supervisor; Ikhwan Rinaldi, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Latar Belakang: Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu dari kelompok Penyakit Tidak Menular (PTM) dan berdasarkan studi epidemiologi di Asia Tenggara, prevalensi gagal jantung di Asia Tenggara memiliki presentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Gagal Jantung Dekompensasi Akut (GJDA) menjadi indikasi utama terjadinya admisi pada pasien dengan gagal jantung, khususnya gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah. Adanya kondisi hiponatremia dan hipokloremia pada pasien fraksi ejeksi rendah diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan bagi klinisi sebagai prediktor admisi akibat GJDA.
Metode : Studi kohort retrospektif dengan menelusuri rekam medis pasien GJDA pada populasi fraksi ejeksi rendah berusia>18 tahun yang dirawat inap di RSUPN Cipto Mangunkusumo sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2023, dan menelusuri data elektrolit 90 hari sebelum admisi pasien dengan diagnosis GJDA pada pasien dengan fraksi ejeksi rendah. Dilakukan analisis bivariat dan juga multivariat prediktor admisi dengan diagnosis GJDA pada pasien dengan fraksi ejeksi rendah.
Hasil : Dari total 265 subjek penelitian yang diletiti, analisis bivariat yang menunjukkan hiponatremia dan hipokloremia dapat menjadi prediktor admisi akibat GJDA pada pasien dengan fraksi ejeksi rendah, dengan analisis multivariat menunjukkan keduanya tetap merupakan prediktor yang baik secara statistik terkait admisi akibat GJDA pada pasien dengan fraksi ejeksi rendah dengan RR hiponatremia 1,729 (IK95% 1,367-2,179) dengan nilai P<0,001 dan OR hipokloremia 1,181 (IK95% 1,064-1,311) dengan nilai P 0,002.
Kesimpulan : Hipontaremia ataupun hipokloremia pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah dapat menjadi prediktor admisi akibat GJDA.

Background : Cardiovascular disease remains the foremost cause of mortality within the spectrum of Non-Communicable Diseases (NCDs). Epidemiological studies within Southeast Asia have illuminated a notably elevated prevalence of heart failure compared to other global regions. Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) serves as a primary catalyst for hospital admissions, particularly among patients exhibiting diminished left ventricular ejection fraction. The identification of hyponatremia and hypochloremia in individuals with reduced ejection fraction holds promise in enhancing clinicians' vigilance as predictive markers for ADHF admissions.
Methodology : This retrospective cohort study delved into the medical records of individuals with ADHF within the low left ventricular ejection fraction cohort, aged >18 years, admitted to Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital from 2020 to 2023. Electrolyte profiles from the 90-day period preceding ADHF diagnosis among patients with reduced ejection fraction were scrutinized. Both bivariate and multivariate analyses were conducted to delineate predictors of ADHF admissions in this subgroup.
Results : Among the 265 subjects scrutinized, bivariate analysis revealed that both hyponatremia and hypochloremia could function as robust predictors for ADHF admissions in patients displaying diminished ejection fraction. Multivariate analysis solidified their statistical significance as predictors of ADHF admissions in individuals with reduced ejection fraction. Hyponatremia exhibited an relative risk (RR) of 1.729 (95% CI 1.367-2.179) with a P-value of <0.001, while hypochloremia demonstrated an RR of 1.181 (95% CI 1.064-1.311) with a P-value of 0.002.
Conclusion : The presence of hyponatremia and hypochloremia in patients with heart failure and reduced left ventricular ejection fraction stands as a clinically significant predictive factor for ADHF admissions.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Nandika Nurfitria.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-24-55607628 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920539622