Kesultanan Aceh adalah salah satu kerajaan makmur di Nusantara yang berlokasi sangat strategis. Mereka banyak berhubungan dengan bangsa-bangsa lainnya, termasuk Inggris. Namun, sejarah terkait Kesultanan Aceh dengan bangsa asing tidak begitu banyak terungkap, terutama mengenai hubungan politik yang sebenarnya. Naskah klasik yang merupakan bagian dari peninggalan suatu kerajaan dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap hal tersebut. Dengan demikian, penelitian ini akan menggunakan salah satu naskah klasik, yakni Aceh, Cerita Asal Sultan, untuk mengetahui bagaimana hubungan kekuasaan antara Aceh dengan Inggris. Naskah dengan kode ML. 221 ini merupakan salah satu naskah koleksi Perpustakaan Nasional RI. Dari deskripsi yang terdapat di dalam katalog, naskah ini menceritakan hubungan antara Kesultanan Aceh dan Pemerintah Kolonial Inggris. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana hubungan kekuasaan di antara keduanya pada masa itu dengan menggunakan pendekatan poskolonial dan teori kekuasaan Foucault. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan metode kajian filologi. Hasil penelitian ini adalah naskah tersebut menunjukkan kekuasaan Inggris atas Aceh sangatlah kuat. Inggris menguasai Aceh melalui penguasaan minor, tidak melalui penindasan atau kekerasan, sesuai dengan teori hubungan kekuasaan Foucault. The Sultanate of Aceh is one of the prosperous kingdoms in Nusantara which was very strategically located. They had many contacts with other nations, including England. However, the history about relationship between Aceh Sultanate with other nation has not been extensively revealed, especially concerning the actual political relationship. Classic manuscripts, integral to the kingdom’s heritage, provide clues for this research. Therefore, this research will use one of the classic manuscripts, namely Aceh, Cerita Asal Sultan, to find out the power relationship between Aceh and England. The manuscript, coded as ML.221 is one of the manuscripts that collected by National Library of Indonesia. From the description inside the catalog, this manuscript discusses about the relations between the Sultanate of Aceh and the English colonial government. Therefore, this research aims to revealing the power relations between both of them using a postcolonial approach and Foucault’s power theory. This research utilizes a descriptive qualitative method and philological study approach. The conclusion of this research is the manuscript indicates England’s strong influence over Aceh, emphasizing minor domination rather than repression or violence, aligning with Foucault’s theory of power relations. |