Latar Belakang Kortikosteroid merupakan obat dengan fungsi imunosupresif dan antiinflamasi. Kortikosteroid dalam sediaan topikal umum digunakan untuk mengobati berbagai dermatosis. Efek kortikosteroid topikal (KST) yang cepat dalam meredakan gejala dermatosis menyebabkan maraknya pemakaian KST di kalangan dokter. Penggunaan KST yang salah dikhawatirkan memicu efek samping seperti penipisan kulit atau supresi tumbuh kembang. Oleh karena itu, penggunaan KST sebagai tatalaksana memerlukan pengetahuan, sikap, dan perilaku dokter umum yang baik. Namun, belum terdapat penelitian terkait pengetahuan, sikap, dan perilaku dokter umum terhadap penggunaan KST di Indonesia. Pada studi ini, akan dieksplorasi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku dokter umum terhadap penggunaan KST. Metode Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang dinilai validitasnya menggunakan uji korelasi Pearson dengan nilai signifikansi <0,05. Reliabilitas kuesioner dinilai dari koefisien Cronbach’s Alpha. Data penelitian dianalisis secara deskriptif untuk menilai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku dokter umum terhadap penggunaan KST. Hasil Responden telah memiliki pengetahuan yang baik terhadap KST (72,1%). Sebagian besar responden memiliki sikap yang positif terhadap kenyamanan penggunaan KST (76%) dan kepuasan terhadap hasil tatalaksana KST (74,1%). Sebanyak 98,1% responden telah memberikan/meresepkan KST. Terdapat 1,9% responden yang meresepkan KST tidak sesuai indikasi. Kesimpulan Tingkat pengetahuan dokter umum terhadap KST baik. Sebagian besar dokter umum memiliki sikap positif terhadap penggunaan KST. Mayoritas dokter umum telah meresepkan KST dengan indikasi yang sesuai. Introduction Corticosteroids are medications with immunosuppressive and anti-inflammatory functions. Topical corticosteroids (TCS) are commonly used to treat various dermatoses. The rapid effects of TCS in relieving dermatosis symptoms have led to its widespread use. Improper use of TCS may trigger side effects such as skin thinning or growth suppression. Therefore, the use of TCS requires good knowledge, attitude, and behavior from doctors. However, there is currently no research on the knowledge, attitude, and behavior of general practitioners regarding the use of TCS in Indonesia. This study explore the level of knowledge, attitude, and behavior of general practitioners regarding the use of TCS. Method The research instrument used is questionnaire, and its validity is assessed using Pearson correlation with significance level of <0.05. The reliability of the questionnaire is evaluated through the Cronbach's Alpha coefficient. Research data is analyzed descriptively to assess the level of knowledge, attitude, and behavior of general practitioners regarding the use of TCS. Results The respondents exhibited good knowledge of TCS (72.1%). Majority of respondents demonstrated positive attitude toward the comfort of using TCS (76%) and satisfaction with the results of TCS management (74.1%). A total of 98.1% of the respondents have prescribed TCS. There were 1.9% of respondents who prescribed TCS outside the recommended indications. Conclusion The level of knowledge among general practitioners regarding TCS is good. Majority of general practitioners have positive attitude towards the use of TCS. Most general practitioners have prescribed TCS with correct indications. |