Negosiasi identitas pelaku konversi agama: Kasus konversi agama Islam ke Non Islam sebagai pilihan independen perempuan milenial = Negotiating the identity of religious conversion actors: The case of Islamic to Non-Islamic conversion as an independent choice of millennial women
Dyah Ayu Harfi Rusanti;
Sari Monik Agustin, supervisor; Indah Santi Pratidina, examiner; Ressi Dwiana, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023)
|
Agama merupakan hal yang penting dalam masyarakat Indonesia. Meskipun berada di ranah privat, namun masyarakat seakan mempunyai kontrol untuk ikut menilai baik-buruk pilihan agama seseorang. Dalam masyarakat yang mayoritas beragama Islam, melakukan konversi ke agama non-Islam berarti sengaja bergabung dengan kelompok minoritas dan siap kehilangan berbagai hak istimewa yang menyertainya. Penelitian ini ingin mengkaji bagaimana pengalaman negosiasi identitas yang dilakukan oleh perempuan milenial yang melakukan konversi dari Islam ke non-Islam. Perempuan seringkali masih dianggap sebagai warga negara kelas kedua, konversi bukan karena faktor pernikahan merupakan keputusan yang cukup berani. Selain itu, generasi milenial merupakan salah satu generasi yang mempopulerkan gerakan hijrah, yaitu kesadaran pentingnya agama dalam kehidupan sehari- hari.. Dengan menggunakan paradigma kontruktivis ini peneliti berusahan untuk mengetahui bagaimana perempuan milenial yang melakukan konversi agama dari Islam ke non-Islam memahami agama sebelum dan sesudah konversi serta bagaimana menegosiasikan identitas merekadalam interaksi sosial. Religion is important in Indonesian society. Although it is in the private sphere, society seems to have the control to judge whether one's religious choice is good or bad. In a predominantly Muslim society, converting to a non-Islamic religion means deliberately joining a minority group and being ready to lose the privileges that come with it. This study aims to examine how millennial women who convert from Islam to non-Islam experience identity negotiation. Women are often still considered second-class citizens, so converting out of marriage is quite a brave decision. In addition, the millennial generation is one of the generations that popularised the hijrah movement, which is the awareness of the importance of religion in everyday life. By using this constructivist paradigm, researchers seek to find out how millennial women who convert from Islam to non-Islam understand religion before and after conversion and how to negotiate their identity in social interactions. |
T-Dyah Ayu Harfi Rusanti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | [ix], 96 pages : illustrations ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-24-53829238 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920540159 |