Latar belakang: Dalam dekade terakhir, Excessive Daytime Sleepiness (EDS) semakin dikenal sebagai gangguan tidur dengan gejala rasa kantuk berlebihan pada siang hari dan tidak mampu tetap terjaga selama episode bangun, sehingga dapat tertidur di waktu yang tidak tepat. EDS dapat menurunkan kualitas hidup, produktivitas kerja, keselamatan dan meningkatkan kecelakaan kerja. Penyebab EDS yaitu kurang tidur secara kronik atau sleep deprivation dan kualitas tidur buruk. Faktor risiko terjadinya kualitas tidur buruk ataupun EDS bervariasi, faktor pekerjaan dan faktor diluar pekerjaan. Pemadam kebakaran merupakan populasi yang berisiko mengalami EDS karena sistem kerja dan pola kerjanya. Namun, belum ada data penelitian mengenai EDS dengan populasi pekerja pemadam kebakaran di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan studi yang dapat mengidentifikasi prevalensi EDS pada pemadam kebakaran dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian EDS tersebut.Metode: Desain penelitian ini yaitu cross sectional. Pengambilan data pada 13 dan 19 Oktober 2023 di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten X. Jumlah sampel berupa total sampling yaitu 141 orang. Data penelitian berupa data primer yang didapatkan dari hasil wawancara responden dan pengisian kuesioner secara online oleh responden. Kemudian pemeriksaan berat badan dan tinggi badan karyawan yang dilakukan oleh peneliti. Alat ukur yang digunakan untuk kualitas tidur adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia (α Cronbach 0,79) dan untuk menilai EDS adalah Epworth Sleepiness Scale (ESS) versi Bahasa Indonesia (α Cronbach 0,64).Hasil: Kualitas tidur pada pemadam kebakaran di Indonesia adalah 45,5% kualitas tidur buruk. Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur buruk yaitu shift kerja (p=<0,001) dan masa kerja (p=0,016). Proporsi jumlah EDS pada pemadam kebakaran di Indonesia adalah 26,9%. Faktor yang berhubungan dengan EDS adalah faktor kualitas tidur (aOR= 2,66; CI 95% 1,09-6,46; p= 0,030) dan shift kerja (aOR= 2,65; CI 95% 1,00-6,99; p= 0,048).Kesimpulan: Terdapat EDS pada pemadam kebakaran di Kabupaten X dengan faktor shift kerja dan kualitas tidur sebagai faktor yang berhubungan secara signifikan. Background: In the last decade, excessive daytime sleepiness (EDS) has become increasingly recognized as a sleep disorder with symptoms of excessive sleepiness during the day and inability to stay awake. EDS can reduce quality of life, work productivity, safety, and increase work accidents. The cause of EDS is a chronic lack of sleep and poor sleep quality. Firefighters are a population at risk of EDS because of their work systems and work patterns. However, there is no research data regarding EDS among the firefighter population in Indonesia. Therefore, research is needed that can identify the prevalence of EDS in firefighters and determine the factors associated with the occurrence of EDS.Methods: The design of this research is cross sectional. Data were collected on October 13th and 19th, 2023, at the X District Fire Department. The total sample size was 141 people. This research data is in the form of primary data obtained from interviews with respondents and filling out questionnaires. The measuring instruments were the Epworth Sleepiness Scale (ESS) (Cronbach's α 0.645) for EDS and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) (Cronbach's α 0.79) for sleep quality.Results: The proportion of EDS among firefighters in Indonesia is 26.9%. Factors associated with EDS were poor sleep quality (aOR= 2,66; CI 95% 1,09-6,46; p= 0,030) and shift work (aOR= 2,65; CI 95% 1,00-6,99; p= 0,048).Conclusion: Poor sleep quality and shift work among firefighters in District X are significantly related factors to EDS. |