:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Propaganda Anti-Islamisme Marine Le Pen = Marine Le Pen Anti-Islamism Propaganda

Gusti Haikal Ibrahim; Myrna Laksman-Huntley, supervisor; Airin Miranda, examiner; Ismirani Mardalena, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Islamisme merupakan gerakan atau doktrin politik yang mengejar penerapan nilai-nilai Islam secara eksklusif dalam ranah politik dan sosial. Sebagai isu keamanan negara, islamisme pun menjadi perhatian politis maupun pemerintah Prancis, salah satunya Marine Le Pen untuk melakukan perlawanan berupa propaganda. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan penggunaan struktur kalimat Marine Le Pen dalam salah satu wawancaranya dalam siaran politik langsung Le Grand Jury untuk mempropagandakan anti-islamisme secara publik hingga dapat memengaruhi publik Prancis. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori sintaksis oleh Le Querler (1994), teori propaganda politik Malraux (1928), dan komponen makna Leech (1981). Hasil penelitian menemukan bahwa struktur kalimat yang dominan dan digunakan oleh Marine Le Pen adalah phrases complexes agar penyampaian gagasan propagandanya menjadi lebih holistik, luas, penuh penekanan, tanpa menyisakan ruang bagi publik untuk berpikir kembali mengapa Prancis harus mulai memerangi ideologi islamisme. Unsur ketakutan, demonisasi, serta pelecehan dalam kalimat merupakan sarana propaganda politik yang digunakan untuk memersuasi. Dengan demikian, melalui penjabaran struktur kalimat dan penggunaan sarana propaganda politik, terbukti bahwa pidato ini digunakan untuk mempropagandakan anti-islamisme dan berhasil menaikkan elektabilitasnya dalam menghadapi pemilu 2022.

Islamism is a political movement or doctrine that pursues the exclusive application of Islamic values in politics and society. As a state security issue, Islamism has also become a political concern for the French government, including Marine Le Pen, to fight against in the form of propaganda. This research aims to show Marine Le Pen’s use of sentence structure in one of her interviews in the live political broadcast Le Grand Jury to publicly propagate anti-Islamism so that it might influence the French public. This qualitative research uses syntactic theory by Le Querler (1994), Malraux political propaganda theory (1928), and Leech (1981) components of meaning. The research results found that the dominant sentence structure used by Marine Le Pen involves phrase complexes so that the delivery of her propaganda ideas becomes more holistic, clear, and full of emphasis, leaving no room for the public to question why France should start fighting the ideology of Islamism. The elements of fear, demonization and harassment in sentences are the political propaganda tools used to persuade. Thus, through the explanation of the sentence structure and the use of political propaganda tools, it is proven that this speech was used to propagate the Islamist movement and succeeded in increasing its electability in the 2022 elections.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Gusti Haikal Ibrahim.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LIbUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 22 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-24-83274079 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920540516