Latar belakang: Trakeostomi adalah tindakan membuka leher anterior pada trakea untuk memintas saluran napas atas. Jumlah prosedur trakeostomi anak semakin meningkat setiap tahunnya dan prosedur trakeostomi pada anak dapat mengakibatkan komplikasi intraoperatif, dini pascaoperatif, dan lanjut pascaoperatif. Tujuan: Mengetahui karakteristik trakeostomi anak, proporsi kejadian komplikasi, sebaran komplikasi dan faktor yang berpengaruh dan hubungannya dengan dua komplikasi yang tersering, sehingga dapat menurunkan angka kejadian komplikasi trakeostomi pada anak. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dari 97 subjek, data yang diambil berupa data sekunder rekam medik manual dan elektronik. Hasil: Karakteristik subjek trakeostomi yang paling sering adalah pada kelompok usia 28 hari-< 12 bulan (42,3%), jenis kelamin laki-laki (56,7%), status gizi baik (64,3%), dengan penyakit dasar masalah jalan napas (29,9%), dua komorbid (26,8%). Penyakit dasar tersering pada indikasi prolong intubasi adalah penyakit paru (n=26), pada indikasi sumbatan jalan napas adalah stenosis subglotis (n=13), dan pada indikasi proteksi jalan napas inadekuat adalah defisit neurologis (n=7). Indikasi trakeostomi terbanyak adalah prolong intubasi (57,7%), sebagian besar subjek dilakukan trakeostomi terintubasi (86,6%). Rata-rata intubasi terlama adalah lebih dari 7 hari (57,7%), dengan rata-rata 20,1 hari (1â99 hari). Teknik insisi trakea tersering adalah vertical (81,4%), Sebagian besar subjek dilakukan stay suture (66%), dan hanya Sebagian kecil subjek yang dilakukan safety suture (3,1%). Ukuran kanul yang tersering digunakan adalah nomor ≤ 4 (46,4%), dengan jenis kanul terbanyak adalah tanpa balon (74,2%). Waktu penggantian kanul terbanyak adalah dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan (27,8%), namun terdapat subjek yang tidak sempat dilakukan penggantian karena meninggal atau sudah dapat dilakukan dekanulasi (31,9%). Tindakan trakeostomi tersering dilakukan di ruang rawat intensif (60,8%). Dekanulasi dilakukan pada 12,4% subjek, dengan rata-rata waktu dekanulasi 212,67 hari. Proporsi komplikasi yang terjadi adalah 41%. Jenis komplikasi yang terbanyak adalah komplikasi lanjut pascaoperatif (25,8%), yaitu oklusi kanul (12,4%), dan dekanulasi spontan (9,3%). Dua komplikasi tersering adalah oklusi kanul (n=14), dan dekanulasi spontan (n=13). Jenis kelamin bermakna secara statistik (p=0,007) terhadap terjadinya komplikasi trakeostomi anak pada penelitian ini dengan proporsi laki-laki 50% dan perempuan 23,8%. Kelompok umur bermakna secara statistik (p=0,036) terhadap terjadinya komplikasi dekanulasi spontan dengan proporsi 0-12 bulan sebesar 28,57%, 1-< 5 tahun sebesar 14,28%, dan 5-<18 tahun sebesar 0%. Kesimpulan: Proporsi komplikasi trakeostomi pada anak adalah 41%, dengan komplikasi tersering adalah oklusi kanul dan dekanulasi spontan. Kelompok umur bermakna secara statistik terhadap terjadinya dekanulasi spontan, dengan proporsi 0-12 bulan sebesar 28,57%. Perawatan pasca operasi harus dilakukan dengan teliti terutama pada kelompok usia 0-12 bulan Background: Tracheostomy is the act of opening the anterior neck of the trachea to bypass the upper airway. The number of pediatric tracheostomy procedures is increasing every year and tracheostomy procedures in children can result in intraoperative, early postoperative, and late postoperative complications. Objective: To determine the characteristics of pediatric tracheostomy subjects, the proportion of complications, the distribution of complications and relevant factors and their association with the two most common complications, so as to reduce the incidence of pediatric tracheostomy complications. Methods: This study was a cross-sectional study of 97 subjects, the data taken were secondary data from manual and electronic medical records. Results: The most frequent characteristics of tracheostomy subjects were in the age group of 28 days-< 12 months (42.3%), male gender (56.7%), good nutritional status (64.3%), with underlying disease airway problems (29.9%), two comorbidities (26.8%). The most common underlying disease in the indication of prolonged intubation was pulmonary disease (n=26), in the indication of airway obstruction was subglottic stenosis (n=13), and in the indication of inadequate airway protection was neurological deficit (n=7). The most common indication for tracheostomy was prolonged intubation (57.7%), and most subjects underwent intubated tracheostomy (86.6%). The longest average intubation was more than 7 days (57.7%), with a mean of 20.1 days (1â99 days). The most common tracheal incision technique was vertical (81.4%), most subjects had a stay suture (66%), and only a small number of subjects had a safety suture (3.1%). The most commonly used cannula size was number ≤ 4 (46.4%), with the most common cannula type being uncuffed(74.2%). The most common time of cannula replacement was within a period of more than 3 months (27.8%), but there were subjects who did not have time for replacement because of death or could be decanulated (31.9%). Tracheostomy was most commonly performed in the intensive care unit (60.8%). Decanulation was performed in 12.4% of subjects, with an average decanulation time of 212.67 days. The proportion of complications that occurred was 41%. The most common types of complications were late postoperative complications (25.8%), such as cannula occlusion (12.4%), and spontaneous decanulation (9.3%). The two most common complications were cannula occlusion (n=14), and spontaneous decanulation (n=13). Gender was statistically significant (p=0.007) for the occurrence of pediatric tracheostomy complications in this study with a proportion of 50% males and 23.8% females. Age group was statistically significant (p=0.036) to the occurrence of spontaneous decanulation complications with the proportion of 0-12 months by 28.57%, 1-< 5 years by 14.28%, and 5-< 18 years by 0%. Conclusion: The proportion of tracheostomy complications in children was 41%, with the most common complications being cannula occlusion and spontaneous decanulation. Age group was statistically significant for spontaneous decanulation, with the proportion of 0-12 months at 28.57%. Postoperative care should be done carefully especially in the age group of 0-12 months. |