Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara rinci mengenai faktor-faktor yang dibuktikan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Ruang lingkup penelitian ini meliputi wilayah Jabodetabek dan subjek terdiri dari orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut: (i) pegawai yang memiliki posisi pada tingkat pemula, dan (ii) pergawai yang baru di rekrut. Pengolahan data kuantitatif pada penelitian ini diambil dari 150 (seratus lima puluh) responden dari kelompok yang telah memenuhi kriteria yang sebelumnya sudah dibahas. SPSS digunakan untuk melakukan pengolahan pre-test sedangkan proses analisa parsial menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 3.2.8. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang ditunjukkan oleh harga diri dengan kepuasan kerja, kepercayaan diri dengan kepuasan kerja, dan dukungan yang diberikan organisasi terhadap kepuasan kerja. Disamping itu, penelitian ini menemukan bahwa stress berkorelasi negatif dengan kepuasan kerja. This study aims to examine in detail in regard to factors that are believed to have a relationship with job satisfaction. The scope of this research covers the area of Greater Jakarta and the subjects comprise of people who have the following criteria: (i) entry level employees, and (ii) newly hired employees. This research adapted a questionnaire consisting of 19 items in the form of Likert-scale. Quantitative data processing of this research was taken from 150 (one hundred fifty) respondents from groups who have met the abovementioned criteria. The results of the data were analyzed using SPSS, and for the partial least squares method was being conducted using SmartPLS 3.2.8. This research concluded that there are no correlation shown by self-esteem to job satisfaction, self-efficacy to job satisfaction, and perceived organizational support to job satisfaction. Conversely, this research found that perceived stress is negatively correlated with job satisfaction. |