Dana Alokasi Khusus (DAK) irigasi dan pertanian merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi padi. DAK tersebut disalurkan kepada pemerintah daerah berdasarkan kewenangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari DAK irigasi dan pertanian terhadap produksi padi. Analisis dilakukan terhadap 448 kabupaten/kota yang memiliki sawah, memproduksi padi selama tahun 2019-2022, dan pernah menerima DAK irigasi atau pertanian. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan panel corrected standard error (PCSE). Variabel kontrol yang digunakan adalah luas sawah, pupuk, irigasi, serta alat dan mesin pertanian. Hasil dari regresi tersebut adalah DAK irigasi baik kewenangan kabupaten/kota dan provinsi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap produksi padi. Namun, DAK pertanian tidak memiliki dampak signifikan. The Special Allocation Fund (DAK) for irrigation and agriculture is one of the government policies which aims to increase rice production. The DAK is distributed to regional governments based on their authority. This research aims to analyze the impact of DAK irrigation and agriculture on rice production. The analysis was carried out on 448 districts/cities that had rice fields, produced rice during 2019-2022, and had received DAK for irrigation or agriculture. The method used is panel data regression with panel corrected standard error (PCSE). The control variables used are rice field area, fertilizer, irrigation, and agricultural tools and machinery. The results of this regression are that DAK for irrigation both district/city and provincial authorities has a positive and significant impact on rice production. However, DAK for agricultural does not have a significant impact. |