Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi dan penggunaan ungkapan tradisional bahasa Sunda yang ada di lingkungan masyarakat tutur Kota Bandung dewasa ini. Metode yang digunakan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada informan di lapangan dengan menggunakan bahasa Sunda dan dalam situasi yang asli (natural situation communication). Informan utama yang dipilih adalah masyarakat pendukung budaya yang memahami ungkapan tradisional. Informan tersebut diasumsikan paling tidak mengetahui ungkapan tradisional sebagai sebuah bentuk kebudayaan.Di samping itu, digunakan pula teknik catat. Metode analisis yang digunakan adalah distribusional. Hasil analisis menunjukkan bahwa: ungkapan tradisional yang masih dikenal oleh masyarakattuturdi Kota Bandung berjumlah 206 data.Kecamatan yang masih mengenal ungkapan tradisional dengan baik adalah Ujung berung dengan jumlah persentase 100%.Kecamatan yang sudah tidak lagi mengenal ungkapan tradisional dengan baik adalah Sumur Bandung dengan jumlah persentase 15%. Dari segi penggunaan, ungkapan tradisional bahasa Sunda masih digunakan dalam ranah: keluarga, kekariban, ketetanggan, pendidikan, pemerintahan, kerja, dan agama. Fungsi penggunaan ungkapan untuk mengingatkan,menasihati, menegur, menenangkan, mengiaskan, mengimbau, dan mengungkapkan perasaan. |