Edukasi Digital menggunakan Booklet terkait Pelayanan Informasi Obat Tuberkulosis sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan Pasien di Puskesmas Kecamatan Pulogadung = Digital Education Using Booklets related to Tuberculosis Drug Information Services as an Effort to Improve Patient Adherence at Puskesmas Kecamatan Pulogadung
Bunga Atqiya Qutrunnada;
Retnosari Andrajati, supervisor
(Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023)
|
Tuberkulosis termasuk salah satu penyakit yang selalu menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Tuberkulosis ditularkan melalui udara sehingga masyarakat yang terkena Tuberkulosis tidak pernah menunjukkan gejala karena bakteri dapat berkembang biak dalam bentuk yang tidak aktif dan dapat menjadi aktif ketika tubuh seseorang memiliki kekebalan tubuh yang menurun. Penyakit Tuberkulosis di Indonesia selalu meningkat, oleh karena itu pengobatan anti-TB sangat dibutuhkan. Obat anti-tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB. Pengobatan TB termasuk upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari bakteri penyebab TB. Pada tahap awal, diberikan setiap hari dan semua pasien baru harus diberikan selama 2 bulan. Setelah itu, pada tahap lanjutan diminum 3 kali seminggu selama 4 bulan yang dilakukan untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh sehingga tidak terjadi kekambuhan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2018, 2020, 2021, Jakarta Timur termasuk salah satu kota yang memiliki jumlah kasus TB terbanyak sehingga perlunya pengawasan yang lebih ekstra untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit TB. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat adalah dengan memberikan edukasi digital dengan menggunakan booklet agar memudahkan pasien untuk mengingat dan menerapkan pengobatannya. Tuberculosis is one of the diseases that has always been a health problem for the community. Tuberculosis is transmitted through the air so that people affected by Tuberculosis never show symptoms because the bacteria can multiply in an inactive form and can become active when a person's body has decreased immunity. Tuberculosis disease in Indonesia is always increasing, therefore anti-TB treatment is urgently needed. Anti-tuberculosis drugs (OAT) are the most important component of TB treatment. TB treatment is among the most efficient efforts to prevent further spread of the bacteria that cause TB. In the initial stage, it is given daily and all new patients should be given it for 2 months. After that, in the advanced stage, it is taken 3 times a week for 4 months, which is done to kill the remaining germs that are still in the body so that there is no recurrence. Based on data from Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, for 3 consecutive years from 2018, 2020, 2021, Jakarta Timur is one of the cities that has the highest number of TB cases so that more extra supervision is needed to increase awareness of TB disease. Efforts that can be made to improve patient compliance in taking medication are to provide digital education using booklets to make it easier for patients to remember and apply their medication. |
PR-Bunga Atqiya Qutrunnada5.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | PR-PDF |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 52 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
PR-PDF | 16-24-03486380 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920543276 |