Penggunaan antioksidan alami mulai ber1terdapat dalam ekstrak biji petai (Parkia speciosa) menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (1,1-difeniI-2-pikrilhidrazil) dan metodetiosianat serta meneari fraksi aktif dari ekstrak biji petai yang memiliki aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan tiosianat secara spektrofotometri menunjukkan bahwa ekstrak biji petai yang diuji memiliki aktivitas antioksidan dan ekstrak metanol memiliki aktivitasantioksidan tertinggi dengan nilai ICso sebesar 80,558 ~g/ml, sedangkan ekstrak air, kloroform dan washbenzene masing-masing dengan nilai ICso 102,007, 152,917 dan 180,77 ~g/ml. Sebagai pembanding, vitamin C dan BHT memiliki ICso sebesar 4,307 ~g/ml dan 4, 77 ~g/ml. Penentuan polakromatografi dilakukan dengan menggunakan larutan pengembang kloroform-metanol (9:1) untuk ekstrak metanol dan ekstrak air, larutan pengembang n-heksana-metanol (9: 1) untuk ekstrak kloroform dan ekstrak washbenzene. Pada masing-masing hasil elusi ekstrak disemprot dengan menggunakan DPPH 0.2 % dalam metanol. Pada keempat ekstrak terlihatbereak kuning pueat berlatar belakang ungu. Ekstrak metanol memiliki jumlah bereak yang terbanyak dalam meredam aktivitas radikal. Hasil penelitianmenunjukkan ekstrak biji petai memiliki aktivitas antioksidan dan fraksi yang bertanggung jawab adalah polifenol, flavonoid dan sulfidril. |