Tulisan ini meneliti pergeseran lanskap praktik pemberian ASI Eksklusif di sebuah desa di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, di tengah tujuan pembangunan nasional untuk mewujudkan "generasi muda yang sehat." Secara tradisional, pemberian ASI dianggap sebagai ranah cinta dan keintiman, namun kini menjadi sasaran intervensi melalui program pembangunan. Penelitian ini mengajukan dua pertanyaan: (1) Bagaimana program ASI Eksklusif mempengaruhi persepsi dan pengalaman ibu di Manggarai? (2) Bagaimana pemberian ASI menjadi arena intervensi pembangunan? Menggunakan etnografi, wawancara mendalam, dan pengamatan terlibat, tulisan ini menerapkan konsep rendering technical Tania Li, local biologies Margaret Lock, serta teori governmentality dan biopower Michel Foucault. Temuan utama mengungkapkan bahwa narasi pembangunan merekonstruksi praktik pemberian ASI dan keibuan menjadi teknis, dengan perempuan sebagai sasaran sistem pengetahuan dan pengawasan. Narasi etnografis yang disampaikan oleh para ibu menyusui menunjukkan bagaimana kekuasaan beroperasi melalui pelabelan, stigmatisasi, dan subjek pembangunan ideal, menyoroti negosiasi identitas keibuan dalam program-program ini This article explores how national development programs in a village in Manggarai, East Nusa Tenggara, reshape breastfeeding practices. Traditionally seen as a realm of love and intimacy, breastfeeding is now subject to intervention through programs promoting Exclusive Breastfeeding. The research investigates how these programs influence mothers' perceptions and experiences of breastfeeding and childcare, transforming a natural practice into a technical process aligned with national goals. Using ethnographic fieldwork, interviews, and participant observation, this study applies Tania Li's rendering technical, Margaret Lock’s local biologies, and Michel Foucault's theories of biopower and governmentality. Key findings reveal that motherhood ideals are reshaped under development regimes, with women adhering to expert guidance and becoming subjects of knowledge systems (books, consultations) and surveillance (digital apps, record books). Ethnographic narratives highlight how power operates through labeling, stigmatization, and the ideal development subject, underscoring the negotiation of motherhood identities within these programs. |