Pengalaman dan Agensi Perempuan dalam Pengawasan di Media Sosial Sebagai Bentuk Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) = Women's Experience and Agency in Surveillance on Social Media as a Form of Online Gender-Based Violence (KBGO)
Desvita Tria Ningrum;
Endah Triastuti, supervisor; Indah Santi Pratidina, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024)
|
Penelitian ini ingin mengeksplorasi pemahaman dan pemaknaan perempuan akan pengalamannya terhadap kekerasan berbasis gender online (KBGO) dalam bentuk surveillance (pengawasan) di media sosial. Pengawasan dalam studi terdahulu lebih banyak ditemukan dalam praktik yang melibatkan negara/komersial dan masyarakat. Penelitian ini mencoba menggunakan logika pengawasan yang sama dengan berfokus pada bentuk pengawasan terhadap sesama online user di media sosial, yakni oleh laki-laki terhadap perempuan di suatu hubungan intim/romantis. Perempuan cenderung sulit melihat pengawasan yang dilakukan oleh laki-laki di dalam hubungan interpersonal sebagai bagian dari situasi KBGO yang menindas. Hal ini terjadi karena relasi kuasa dalam hubungan membuat laki-laki kerap mendistorsi cara pandang perempuan akan kekerasan melalui tindakan kontrol yang bersifat memaksa dan kontrol yang berbasis rasa kasih sayang (benevolent sexism). Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif secara spesifik dengan cara melakukan wawancara mendalam kepada perempuan yang pernah mengalami KBGO dalam bentuk pengawasan. Analisis berfokus pada temuan dengan mengandalkan kerangka teoretis utama, yakni kontrak seksual oleh Carole Pateman dan pengawasan lateral oleh Andrejevic. Penelitian ini menemukan bahwa KBGO dalam bentuk pengawasan melibatkan kontrol dan penyalahgunaan hak privasi perempuan yang berhubungan dengan kerentanan data digital perempuan. Perempuan yang terjebak di situasi KBGO dalam bentuk pengawasan mengaku mengalami peretasan data pribadi, yang tidak hanya digunakan untuk mengawasi dirinya secara online, tetapi juga berpotensi berujung pada pengawasan fisik secara langsung. Selain itu, dengan menggunakan kerangka teoretis subjektivitas individu oleh Lacan dan taktik serta strategi sebagai praktik sehari-hari oleh Michel de Certeau, penelitian ini juga memperlihatkan bahwa perempuan memiliki agensi yang mampu menyadari penindasan dan bertindak melawan kontrol laki-laki. Perempuan mempelajari celah-celah dalam struktur penindasan dan melakukan tindakan untuk melepaskan dirinya keluar dari situasi KBGO yang menindas. This study aims to explore women's understanding and interpretation of their experiences with online gender-based violence (KBGO) in the form of surveillance on social media. Surveillance in previous studies was mostly found in practices involving the state, commercial entities, and society. This research attempts to apply the same surveillance logic by focusing on the form of surveillance among online users on social media, specifically by men over women in intimate/romantic relationships. Women tend to find it difficult to see surveillance by men in interpersonal relationships as part of an oppressive KBGO situation. This occurs because power dynamics in relationships often lead men to distort women's perspectives on violence through coercive control and control based on benevolent sexism. This study was conducted using qualitative methods, specifically through in-depth interviews with women who have experienced KBGO in the form of surveillance. The analysis focuses on the findings by relying on the main theoretical frameworks, namely the sexual contract by Carole Pateman and lateral surveillance by Andrejevic. The study found that KBGO in the form of surveillance involves the control and abuse of women's privacy rights related to the vulnerability of their digital data. Women in a surveillance situation reported experiencing personal data hacking, which is not only used to monitor them online but also has the potential to lead to direct physical surveillance. Additionally, using the theoretical frameworks of individual subjectivity by Lacan and tactics and strategies as everyday practices by Michel de Certeau, this study also shows that women possess agency that enables them to recognize oppression and act against male control. Women learn to identify gaps within the oppressive structure and take actions to free themselves from the oppressive KBGO situation. |
S-Desvita Tria Ningrum.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LIbUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 90 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-24-285114655 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920545477 |