Analisis Valuasi : Potensi Merger Unit Usaha Syariah Bank BTN dan Bank Muamalat = Valuation Analysis : Potential Merger of Sharia Business Units of Bank BTN and Bank Muamalat
Kafi Ananta Azhari;
Dwi Nastiti Danarsari, supervisor; Tika Arundina Aswin, examiner; Risna Triandhari, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024)
|
Bank BTN Syariah dan Bank Muamalat memiliki rencana untuk melakukan merger. Rencana merger tersebut tentunya akan semakin menguatkan industri perbankan syariah di Indonesia dengan memiliki bank baru yang berskala besar. Penelitian ini menghitung nilai valuasi bagi Bank BTN Syariah dan Bank Muamalat. Penelitian ini juga menghitung nilai sinergi yang timbul dan juga melihat potensi sinergi usaha apabila kedua bank melakukan merger. Metode perhitungan valuasi menggunakan Discounted Cash Flow – Free Cash Flow to Equity (DCF-FCFE) ditambah dengan simulasi Monte Carlo untuk melihat rentang valuasi yang tercipta. Lebih lanjut penelitian ini juga melihat efek pada konsentrasi pasar yang terjadi setelah adanya merger menggunakan Herfindahl Hirschman Index (HHI). Nilai valuasi bagi Bank BTN Syariah adalah sebesar Rp6,90 Triliun sementara Bank Muamalat sebesar Rp3,17 Triliun. Sehingga total nilai valuasi penggabungannya adalah 10,07 Triliun. Dengan menghitung nilai sinergi, didapatkan bahwa nilai valuasi bagi kedua bank setelah penggabungan adalah sebesar Rp10,44 Triliun atau terjadi nilai sinergi sebesar Rp369 Miliar. Ditemukan bahwa terjadi kenaikan pada tingkat konsentrasi pasar pada industri perbankan syariah di Indonesia. Namun peningkatan tersebut masih dalam level yang diwajarkan dan tidak dianggap memiliki potensi terjadinya praktik monopoli. The merger plan between Bank BTN Syariah and Bank Muamalat is expected to further strengthen the Islamic banking industry in Indonesia by creating a new large-scale bank. This study calculates the valuation for Bank BTN Syariah and Bank Muamalat, as well as assesses the synergies and potential synergy benefits resulting from the merger. Valuation is conducted using the Discounted Cash Flow – Free Cash Flow to Equity (DCF-FCFE) method, supplemented with Monte Carlo simulation to determine the valuation range. Additionally, this study examines the impact on market concentration post-merger using the Herfindahl–Hirschman Index (HHI). The valuation for Bank BTN Syariah is Rp6.90 trillion, while Bank Muamalat is Rp3.17 trillion, resulting in a total combined valuation of Rp10.07 trillion. By calculating synergy value, the post-merger valuation for both banks is Rp10.44 trillion, indicating a synergy value of Rp369 billion. It is found that market concentration in the Islamic banking industry in Indonesia increases post-merger, but remains within acceptable levels and does not pose a risk of monopolistic practices. |
S-Kafi Ananta Azhari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 96 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-24-41344168 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920547906 |