Variabel-Variabel Prediktor Keberhasilan Dini Balon Mitral Valvuloplasti
Augustine Purnomowati;
Otte J. Rachman, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995)
|
Beberapa peneliti telah berusaha menentukan penderita mitrai stenosis yang “ideal” untukBMV tetapi belum ada keseragaman pendapat mengenai variabel prediktor keberhasilandini BMV; sedangkan kepustakaan di Indonesia mengenai hal ini masih sedikit.Untuk mengetahui variabel-variabel prediktor keberhasilan dini BMV, diteliti ulang hasildini BMV pada 228 penderita stenosis mitrai yang menjalani BMV selama periode tahun1993 dan 1994.Mereka terdiri dari 74.6% perempuan dan 25.4% laki-laki, berusia rata-rata 36.8 tahundengan lama gejala rata-rata 23.7 bulan ( median 12 bulan ).Hipertensi pulmonal terdapat pada 95% kasus, 51,3% diantaranya menunjukkanhipertensi pulmonal berat.Fungsi jantung NYHA kias 1,11,III dan IV berturut-turut ditemukan pada 4.4%, 58,3%,32,9% dan 2.2%.Gambaran EKG menunjukkan irama sinus normal pada 54.8% dan 45.2% fibrilasi atrium.Skor mitrai 8 terdapat pada 67.8% (97 dari 143 penderita) dan > 8 pada 32.2 % ( 46dari 143 penderita ).Sesuai dengan kriteria penelitian, sebanyak 52.6% kasus menunjukkan hasil dini BMVoptimal, sub-optimal pada 46% dan gagal pada 1.3% kasus.Pencapaian hasil dini BMV optimal adalah sebanding dengan peneliti lain bila memakaikriteria sesuai peneliti yang bersangkutan.Segera pasca-BMV terjadi perubahan hemodinamik yang sangat bermakna ( p < 0.001).Melalui analisa logistik regresi ganda terdapat 4 variabel yang bermakna yaitu : EKG,penebalan katup mitrai, tekanan rata-rata atrium kiri pra-BMV dan regurgitasi mitrai pra-BMV sebagai variabel prediksi keberhasilan dini BMV.Dibandingkan peneliti-peneliti lain, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan pendapat mengenai variabel prediktor keberhasilan dini BMV.Segera pasca-BMV terjadi penurunan tekanan rata-rata arteri pulmonalis yang sangatbermakna (p < 0.001 ). Analisa logistik regresi ganda menunjukkan tekanan rata-rataarteri pulmonalis pra-BMV sebagai variabel prediktor penurunan tekanan rata-rata arteripulmonalis pasca-BMV. Mengenai variabel prediktor penurunan tekanan arteripulmonalis ini, sayang sekali belum ditemukan kepustakaan yang dapat dijadikanpembanding.Komplikasi yaitu regurgitasi mitrai teijadi pada 24.5% kasus, angka ini lebih rendahdibandingkan peneliti-peneliti lain yang mendapatkan angka MR pasca-BMV sebesar 35-46%.Seperti halnya peneliti lain, melalui analisa logistik regresi ganda tidak ditemukan variabelprediktor regurgitasi mitrai pasca-BMV.Komplikasi lain yaitu udem paru akut pada 1.7% dan 1.3% tamponade jantung yangteijadi segera setelah pungsi transeptal.Melihat perubahan hemodinamik yang sangat bermakna pasca-BMV dan frekwensikomplikasi yang relatif kecil, maka BMV merupakan terapi alternatif yang cukup efektif dan aman bagi penderita mitrai stenosis simtomatis tertentu.Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kejadian restenosis, mengevaluasi peijalanan klinik penderita dengan regurgitasi mitrai pasca BMV dan hipertensi pulmonalyang menetap. |
T-pdf_Augustine Purnomowati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | Ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-24-85065939 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920548584 |