Penggunaan Kembali Obat Simvastatin sebagai Kandidat Antikanker Terhadap Lini Sel Kanker Paru-Paru = Drug Repurposing of Simvastatin as an Anticancer Candidate for Lung Cancer Cell Line
Azleen Tsabita Ashil Fauzi;
Samira Husen Alamudi, supervisor; Endang Saefudin, supervisor; Sri Handayani, examiner
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024)
|
Penelitian ini mengevaluasi potensi simvastatin sebagai agen antikanker terhadap sel kanker paru-paru A549. Simvastatin, yang umumnya digunakan sebagai obat penurun kolesterol, diuji kemampuannya dalam menghambat viabilitas sel kanker dan meningkatkan spesies oksigen reaktif (ROS) dalam sel A549. Uji MTS digunakan untuk mengukur viabilitas sel dan menentukan nilai IC50, sedangkan uji DCFH-DA digunakan untuk mengukur produksi ROS. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi simvastatin (25 μM, 50 μM, 100 μM) dan variasi waktu (0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa simvastatinsecara signifikan menurunkan viabilitas sel A549 seiring dengan peningkatan konsentrasi dan durasi pengobatan. Konsentrasi 100 μM setelah 144 jam berhasil menghilangkan seluruh viabilitas sel A549. Simvastatin juga menunjukkan aktivitas sitotoksik tertinggi pada konsentrasi 28.07 μM (11.75 μg/mL) setelah 144 jam. Selain itu, simvastatin meningkatkan kadar ROS dalam sel A549, dengan konsentrasi 50 μM selama 96 jam menghasilkan peningkatan ROS tertinggi sebesar 0.34%. Temuan ini menunjukkan bahwa simvastatin berpotensi sebagai agen antikanker yang efektif terhadap sel kanker paru-paru A549. This study evaluates the potential of simvastatin as an anticancer agent against A549 lung cancer cells. Simvastatin, commonly used as a cholesterol-lowering drug, was tested for its ability to inhibit cancer cell viability and increase reactive oxygen species (ROS) in A549 cells. The MTS assay was utilized to measure cell viability and determine the IC50 value, while the DCFH-DA assay was employed to measure ROS production. The study used varying concentrations of simvastatin (25 μM, 50 μM, 100 μM) and different time points (0 days, 2 days, 4 days, 6 days). The results demonstrated that simvastatin significantly reduced A549 cell viability with increasing concentration and duration of treatment. A concentration of 100 μM after 144 hours eliminated A549 cell viability. Simvastatin also exhibited the highest cytotoxic activity at a concentration of 28.07 μM (11.75 μg/mL) after 144 hours. Furthermore, simvastatin increased ROS levels in A549 cells, with a concentration of 50 μM over 96 hours resulting in the highest ROS increase of 0.34%. These findings indicate that simvastatin has potential as an effective anticancer agent against A549 lung cancer cells. |
S-Azleen Tsabita Ashil Fauzi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 28 pages: illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-24-62753581 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920548743 |