Makalah ini menganalisis kinerja dan penilaian perusahaan ritel supermarket Coles di Australia. Melalui berbagai indikator keuangan seperti Return on Invested Capital (ROIC), pertumbuhan pendapatan, struktur modal, biaya pembiayaan, dan kesehatan neraca, penelitian ini mengevaluasi kinerja dan posisi finansial Coles. Analisis menunjukkan bahwa Coles memiliki ROIC yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya, Woolworths dan Amazon, dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil tetapi rendah. Meskipun Coles memiliki margin keuntungan yang stabil dan pengeluaran yang efisien, perusahaan ini sangat bergantung pada utang untuk mendanai ekspansi operasionalnya. Analisis juga menunjukkan bahwa Coles memiliki modal kerja dan rasio cepat yang negatif, yang mengindikasikan risiko ketidakmampuan membayar utang dalam jangka pendek. Kesimpulannya, meskipun Coles menunjukkan stabilitas dalam pendapatan dan pengeluaran, ketergantungan yang tinggi pada utang dan posisi modal kerja yang lemah menjadi tantangan utama bagi perusahaan. This paper analyzes the past performance and valuation of the Australian retail supermarket company, Coles. Through various financial indicators such as Return on Invested Capital (ROIC), revenue growth, capital structure, financing costs, and balance sheet health, this study evaluates Coles' performance and financial position. The analysis reveals that Coles has a lower ROIC compared to its main competitors, Woolworths and Amazon, with stable yet low revenue growth. Although Coles maintains stable profit margins and efficient expenditure, the company heavily relies on debt to finance its operational expansion. The analysis also indicates that Coles has negative working capital and quick ratios, suggesting a risk of short-term debt repayment inability. In conclusion, while Coles shows stability in revenue and expenses, its heavy reliance on debt and weak working capital position pose significant challenges for the company. |