:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh Penambahan Eucalyptus Oil pada Sediaan Gliserosom-Kapsaisin terhadap Penetrasi Menggunakan Sel Difusi Franz = Effect of Eucalyptus Oil Addition to Glycerosome-Capsaicin Preparation in terms of Penetration by Franz Diffusion Cells

Shaqila Maharani; Iskandarsyah, supervisor; Abdul Mun`im, examiner; Erny Sagita, examiner; Widya Dwi Aryati, examiner (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Kapsaisin (8-methyl-N-vanillyl-trans-6-nonenamide) merupakan senyawa aktif utama pada ekstrak cabai genus Capsicum yang diketahui memiliki aktivitas terapeutik sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Pada aplikasinya, kapsaisin seringkali dikombinasikan dengan minyak esensial seperti eucalyptus oil yang mengandung senyawa terpen. Namun, minyak esensial telah dilaporkan memiliki kemampuan dalam meningkatkan penetrasi suatu obat sehingga dapat mempengaruhi kadar kapsaisin yang terpentrasi melalui kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh eucalyptus oil terhadap penetrasi Gliserosom-Kapsaisin. Preparasi Gliserosom-Kapsaisin dilakukan menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Gliserosom-Kapsaisin yang dihasilkan berbentuk sferis, memiliki struktur unilamellar dengan ukuran partikel sebesar 60,42±0,131 nm, PDI 0,133±0,002, dan zeta potensial sebesar -33,9±0,153 mV. Uji penetrasi dilakukan secara in vitro menggunakan sel difusi Franz dengan membran kulit abdomen tikus terhadap Gliserosom-Kapsaisin tanpa eucalyptus oil dan Gliserosom-Kapsaisin dengan penambahan eucalyptus oil pada konsentrasi 0,25%; 0,5%; dan 0,75%. Hasil uji menunjukkan bahwa konsentrasi eucalyptus oil berkorelasi positif dengan jumlah kumulatif dan fluks obat. Konsentrasi eucalyptus oil 0,75% memiliki jumlah kumulatif dan fluks yang paling tinggi.

Capsaicin (8-methyl-N-vanillyl-trans-6-nonenamide) is the main active compound in chili extract which is known to have therapeutic activity as an analgesic and anti-inflammatory. In its application, capsaicin is often combined with essential oils such as eucalyptus oil that contain terpene compounds. However, essential oils have been reported to have the ability to increase the penetration of a drug so that it can influence the levels of capsaicin that penetrate through the skin. This study was conducted to examine the influence of eucalyptus oil on Glycerosome-Capsaicin penetration. Glycerosome-Capsaicin preparation was carried out using the thin layer hydration method. The resulting Glycerosome-Capsaicin is spherical in shape, has a unilamellar structure with a particle size of 60,42±0,131 nm, PDI of 0,133±0,002, and zeta potential of -33,9±0,153 mV. Drug penetration test was carried out in vitro using Franz diffusion cells with rat abdominal skin membrane. The cumulative amount of penetrated drug and flux of Glycerosome-Capsaicin without eucalyptus oil and Glycerosome-Capsaicin with the addition of eucalyptus oil at a concentration of 0,25%; 0,5%; and 0,75% were evaluated. Results showed that the concentration of eucalyptus oil tended to correlate positively with the cumulative amount of penetrated drug and transdermal flux. Eucalyptus oil at 0,75% exhibited highest cumulative amount of penetrated drug and transdermal flux.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Shaqila Maharani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 67 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-60017556 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920549219