:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pola Rantai Nilai (Value Chain) Batik Tulis Girilayu di Desa Girilayu = Value Chain Pattern Batik Tulis Girilayu in Girilayu Village

Doni Setiawan; Widyawati, supervisor; Pranda Mulya Putra Garniwa, supervisor; Triarko Nurlambang, examiner; Fathia Hashilah, examiner (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Batik tulis Girilayu merupakan kekayaan budaya di Desa Girilayu yang dikenal dengan kualitas tinggi. Namun, belum diupayakan maksimal sehingga kesejahteraan pelakunya masih rendah. Pemdes Girilayu menyikapinya dengan menyelenggarakan berbagai program untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah batik. Hal ini diidentifikasi melalui rantai nilai. Penelitian ini memodifikasi Model Rantai Nilai Porter menjadi aktivitas produksi dan distribusi.  Tujuan penelitian ini yaitu menyintesis pola rantai nilai batik tulis Girilayu dari setiap karakteristik tempat serta keterlibatan pelakunya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data diolah dengan transkrip, penetapan tema, dan visualisasi data secara spasial dan aspasial. Selanjutnya, dilakukan analisis tema dan rantai nilai.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembatik, pengusaha, paguyuban, dan pedagang terlibat pada aktivitas distribusi. Sementara itu, hanya pembatik dan pengusaha yang terlibat pada aktivitas produksi. Karakteristik tempat seperti jarak pemasok, lingkungan fisik-sosial, pemanfaatan ruang, dan place utility mempengaruhi terbentuknya pola rantai nilai. Terdapat 3 pola yang terbentuk, yaitu pembatik-konsumen, pembatik-paguyuban-konsumen, dan pembatik-pedagang-konsumen. Setiap pola memiliki variasi nilai tambah, dengan nilai tambah tertinggi pada mata rantai produksi khususnya pelaku pembatik.

Batik tulis Girilayu is a cultural wealth in Girilayu village known for its high quality. However, it hasn’t been properly cultivated so the actor’s welfare still low. The government responded by organizing programs to improve batik’s competitiveness and added value. This is identified through the value chain. This research modifies Porter's value chain model into production and distribution activities.  This research aims to synthesize the value chain pattern of batik tulis Girilayu from each place characteristic and actor’s involvement. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation. Data were processed by transcribing, determining themes, and visualizing spatially-aspatially. Then, theme and value chain analysis were used.  The results showed that batik producers, entrepreneur, association, and traders are involved in distribution. Meanwhile, only batik producers and entrepreneur are involved in production. Place characteristics such as supplier distance, physical-social environment, space utilization, and place utility influence the value chain patterns. There are 3 patterns formed, namely batik producer-consumer, batik producer-association-consumer, and batik producer-trader-consumer. Each pattern has added value variation, with the highest located in production chain, especially the batik producers.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Doni Setiawan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 155 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-67866235 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920549380