Latar Belakang: Di era ini, terapi dengan sel punea untuk mengobati berbagaipenyakit semakin dirninati. Sejauh ini, banyak pendapat mengenai keamanan selpunea, yang dikatakan aman untuk manusia. NaIllun" belum ada penelitian lebihjauh mengenai keamanan sel punea yang disuntikan lewat vena, untuk kesehatanpembuluh darah. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk menganalisis efek selpunea yang disuntikkan secara IV, pada pembuluh darah arteri yang nannal.Metode: Data didapatkan dari eksperimen klinik tikus Wistar yang dilaksanakandi Instilut Pertanian Bogor, merupakan studt awal pada tikus dengan tekanan darahnormal. Tikus dengan tekanan darah nonnal (140/100 mmHg, diukur denganCODA) tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama ada kelompokkontrol, kelompok kedua disumikan secara IV sel punca 1 x 106 , dan kelompokkeliga 3xl 06 sel, dalam sekali penyuntikan. Kelompok kedua dan ketiga diamatiselama 1 bulan setelah penyuntikan sel punca. Setelah 1 bulan, tikus dinekropsidalam keadaan anastesi. Selanjutnya, dengan bantuan J Image Software, dilakukanpcngamatan terhadap diameter dan ketebalan dinding dari meri karotis, karotisinterna, karotis eksterna, aorta abdominal, iliaka kiri, dan iliaka kanan. Analisisstatistik dilakukan dengan metode ANOV A terhadap 3 kelompok tikus untuk.mengukur perbedaan diameter pembuluh darah dan ketebalan dinding pembuludarah. Jika persebaran data tidak rata, maka digunakan metode T Independent Test.Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalamdiameter dan ketebalan dinding untuk kelompok I, kelompok 2, dan kelompok 3untuk semua pembuluh darah kecuali arteri iliaka kiri. Arteri iliaka kirimenunjukkan perbedaan yang bennakna dalam diameter dan ketebalan pembuluhdarah.Diskusi: Hasil riset ini, memmjukkan keamanan sel punca pada arteri biladisuntikan ke dalam vena. Ini ditunjukkan dengan hasil yang tidak. terdapatperbedaan bermakna dalam 5 pembuluh darah yang dipenksa. kecuali arteri iliakakiri menunjukkan hasil yang bermaknadan perlu diteliti lebih lanjutdenganjumlahsam pel yang memadai (30 tikus). Setiap kelompok mempunyai sampel minimum9 ekor, namun dan hasil penelitian masing-masing kelompok mempunya 5 ekortikus yang dapat dianalisis. Sehingga hasil analisis yang didapatkan tidak bisamencerminkan hubungan yang kuat secara statistik, namun merupakan suatukecenderungan. |