Perubahan Kadar Imunoglobulin A Saliva Atlet Balap Sepeda Nasional Pasca Latihan
Pardede, Harun;
Hario Tilarso, supervisor
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998)
|
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Kelompok atlet yang melakukan latihan berat dan intensif lebih senng terkena infeksi terutama infeksi saluran pemafasan dibandingkan populasi umum. Dengan demikian diperlukan penilaian yang dapat mencerminkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi tubuh yang sehat. TgA sekretorik salah satu dan sistem imun yang penting dan merupakan mekanisme pertahanan tubuh pertama dapat ditemukan dalam cairan saliva. Penilaian terhadap IgA saliva dapat memberikan gambaran tentang perubahan sistem imun akibat latihan. Selain itu pemeriksaan IgA saliva mudah dikerjakan dan tidak menyakiti ( noninvasif ), sehingga lebih berdaya guna untuk kepentingan kegiatan dilapangan. Oleh karena itu perlu diteliti perubahan kadar IgA saliva pasca latihan. Untuk itu telah dilakukan penelitian pada 14 orang subyek laki - laki atlet balap sepeda nasional berusia 18 - 28 tahun yang sedang mengikuti pemusatan latihan nasional di Jakarta. Subyek menjalani pemeriksaan V02max umur, indeks massa tubuh serta pemeriksaan kadar IgA saliva sebelum latihan, segera sesudah latihan, 1 jam sesudah latihan dan 24 jam sesudah latihan. Pemeriksaan kadar IgA saliva dilakukan dengan metoda imunodifusi radial. Dosis latihan yang ditetapkan yaitu menempuh jarak 180 km dengan kecepatan 35 - 40 km/jam dan intensitas latihan 80 - 85 % denyut nadi maksimal. Latihan dilakukan di alam terbuka daerah Subang - Jawa Barat. Hasil dan Kesimpulan : Pada 14 subyek yang diteliti terdapat penurunan kadar TgA saliva ( 28,46 % ) yang bermakna segera sesudah latihan ( p < 0,05 ) dan 1 jam sesudah latihan kadar TgA saliva masih tetap lebih rendah (20,96 % ) dibandingkan kadar 19A saliva sebelum latihan dan pada uji t berpasangan perbedaan tersebut bermakna ( p< 0,05 ). Kad~ 19A saliva 24 jam sesudah latihan dibandingkan kadar IgA saliva sebelum latihan tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( p > 0,05 ). Hasil analisis uji korelasi antara V02max, umur, indeks massa tubuh dengan pola perubahan kadar 19A tidak terlihat hubungan yang bermakna ( p > 0,05 ). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa latihan daya tahan menyebabkan penekanan pada IgA saliva, namun penekanan tersebut bersifat sementara. Hubungan antara faktor V02max, umur dan indeks massa tubuh dengan pola perubahan kadar 19A saliva sesudah latihan tidak dapat disimpulkan oleh karena populasi subyek penelitian yang sangat homogen. |
T59005-Harun Pardede.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T59005 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | Ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 57 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T59005 | 15-24-16359872 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920551451 |