Abstrak
Jurnal ini dilatarbelakangi oleh perbedaan tata cara pembacaan kalimat ?Wa Qutil? wa Q?tal?? pada Qiraat Imam ?amzah dan Imam Al-Kis?? dengan ?Wa Q?tal? wa Qutil?? atau ?Wa Q?tal? wa Quttil?? pada Qiraat lainnya yang terdapat pada Q.S Ali-Imran ayat 195. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif. Teori yang digunakan merupakan teori Abul Fa?l Ar-R?z? mengenai Sab?atu A?ruf. Ilmu Qir???t Sab?ah adalah ilmu mengenai tujuh tata cara membaca al-Quran yang sahih dan mutawatir karena memiliki sanad periwayatan tersambung hingga Rasulullah dan memiliki kaidah-kaidah dan aturannya tersendiri. Pembacaan ?Wa Qutil? wa Q?tal?? pada Q.S Ali-Imran ayat 195 di Qiraat Imam ?amzah dan Imam Al-Kis?? berkaitan dengan ciri khas kedua Qiraat tersebut yang memiliki kaidah Taqd?m, dan Ta?kh?r. Berdasarkan tinjauan secara morfologis (?araf), kata Qutil? merupakan verba pasif (fi?il majh?l) yang bermakna dibunuh atau terbunuh, sedangkan Q?tal? merupakan verba aktif (fi?il ma?l?m) yang bermakna berperang. Berdasarkan tinjauan sintaksisnya (na?wu) partikel ? yang memiliki makna mendahulukan kata pertama (as-s?biq), mengakhirkan kata pertama (al-l??iq), dan berbarengan atau bersamaan (mu???ibun) antara 2 kata yakni Qutil? dan Q?tal?. Berdasarkan tinjauan linguistik pragmatik (bal?ghah) Taqd?m dan Ta?kh?r pada ayat ini dapat menimbulkan 2 makna diantaranya: Taqd?m dengan niat Ta?kh?r yakni menyebutkan kata Qutil? di awal dengan maksud diakhirkan sehingga maknanya sama dengan mayoritas kaidah qiraat yang lain yaitu mereka berperang dan terbunuh. Makna yang kedua berkaitan dengan majaz mursal kulliyyah yakni menyebutkan keseluruhan pada kata Qutil? dengan maksud sebagian saja, sehingga maknanya adalah sebagian dari mereka terbunuh pada saat peperangan dan sebagian dari mereka tetap hidup, dan terus berperang meskipun beberapa sahabatnya terbunuh, sehingga makna yang kedua merupakan pujian bagi para sahabat Rasulullah yang tetap berperang meskipun beberapa sahabat mereka gugur.
......This research journal discusses the difference of qiraat recitation that was used on a sentence in QS. Al-Imran verse 195. The difference being the use of "Wa Qutil? wa Q?tal?" in Imam Hamzah?s and Imam Kisai's qiraat compared to the use of "Wa Q?tal? wa Qutil?? or ?Wa Q?tal? wa Quttil?? that was used in other qiraats. Abdul Fadl Ar-Razi's theory on Sab?atu A?ruf and the method of descriptive-analysis was used in this research. Qir???t Sab?ah is the study of the seven styles of qiraat; the science of reading the Qur'an. These seven styles have their own characteristics and principles while still being shahih and mutawatir. Qiraa'at Sab'ah can be traced back to the times of the Prophet Muhammad PBUH. The sentence ?Wa Qutil? wa Q?tal?? in verse 195 of QS. Al-Imran follows both Imam Hamzah?s and Imam Kisai's qiraat. These two qiraat have a distinct Taqd?m and Ta?kh?r qualities. In morphology (?araf), ?Qutil?? means ?killed? and is a passive verb (fi?il majh?l) while ?Q?tal?? on the other hand is an active verb (fi?il ma?l?m) meaning ?to go to battle/war?. Meanwhile, in syntax (na?wu), the particle ??? can be interpreted as as-s?biq, al-l??iq and mu???ibun in its use between ?Qutil?? and ?Q?tal??. As-s?biq refers to the 1st verb in a sentence (in this case ?Qutil??) as the verb that happened first. While al-l??iq means the opposite. The 2nd verb in a sentence (?Q?tal??.) happened before the 1st verb. Mu???ibun means that both verb happens simultaneosly. In pragmatics (bal?ghah), the sentence ?Wa Qutil? wa Q?tal?? invoke two meanings. First, Taqd?m and Ta?kh?r; ?Qutil?? was mentioned in the beginning but with the intention of it being mentioned in the ending. Thus rendering the meaning the same like the other qiraat; they go to war then got killed at the war. Second, majaz mursal kulliyyah; ?Qutil?? only refer to a part and not a whole with the intention being: not everybody was ?Qutil?? or killed, some are still alive and continued fighting during the war. That?s why the second verb is ?Q?tal?? which is also a praise toward the sahabat that keeps on fighting bravely.