Abstrak
Danau Singkarak merupakan daerah tangkapan air yang sangat penting bagi penduduk Sumatra Barat. Air Danau Singkarak dimanfaatkan sebagai mata pencaharian penduduk sekitar, mulai dari irigasi, kebutuhan sehari-hari sampai dengan pemanfaatan pembangkit listrik pada PLTA Singkarak. Perhitungan neraca air di Danau Singkarak menggunakan stock and flow diagram menunjukkan terjadi pengurangan permukaan air danau tiap tahun. Penjagaan air permukaan tentu sangat berpengaruh pada PLTA agar tidak terjadi kekurangan air di musim kemarau. Penanaman pohon nipah menjadi alternatif agar air permukaan danau tetap terjaga. Pemanfaatan limbah pohon dan enau nipah juga memberikan manfaat ekonomi dalam sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga biomassa dan bioetanol. Analisis ekonomi perlu dilakukan untuk melihat apakah proyek ini layak atau tidak untuk diterapkan dalam tiga skenario. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV) dari tiap skenario didapatkan; NPV skenario 1 yaitu terhadap PLTA: Rp1.204.638.692.350, NPV skenario 2 yaitu penggabungan PLTA dan PLTBm: Rp1.263.519.814.594, dan NPV skenario 3 yaitu penggabungan PLTA, PLTBm, dan pabrik bioetanol: Rp1.078.187.892.244. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga skenario tersebut layak untuk dijalankan.
......Lake Singkarak is a critical water catchment area for the people of West Sumatra. Lake Singkarak water is used as a source of livelihood for the surrounding population, starting from irrigation, daily necessities to the utilization of power plants at PLTA Singkarak. Calculation of water balance in Lake Singkarak using stock and flow diagrams shows a reduction in lake water level every year. Safeguarding surface water, of course, very influential on hydropower plants so that there is no shortage of water in the dry season. Planting nipah trees is an alternative so that the surface water of the lake is maintained. The utilization of tree waste and palm oil also provides economic benefits in the new and renewable energy sector, such as biomass and bioethanol power plants. Financial analysis needs to be carried out to see whether this project is feasible or not applied in three scenarios. The results of the Net Present Value (NPV) calculation for each scenario are obtained; NPV scenario 1, namely for hydropower plants: 1,204,638,692,350 IDR, NPV scenario 2, namely the combination of PLTA and PLTBm: 1,263,519,814,594 IDR, and NPV scenario 3, the combination of PLTA, PLTBm, and bioethanol factory: 1,078,187,892,244 IDR. This shows that three scenarios are possible to run.
