Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LIbUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : xiii, 42 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-25-10152043 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920561876
 Abstrak
Kemoterapi neoajuvan (KNA) merupakan salah satu modalitas terapi pada kanker payudara lanjut lokal (KPD-LL). Beberapa studi telah menunjukkan KNA dapat meningkatan kesintasan keseluruhan bila didapatkan respons patologis komplet, namun efektifitasnya dihambat oleh kemoresistensi yang dapat dimediasi oleh P-glycoprotein (Pgp). Terhadap korelasi tersebut, hasil dari studi-studi terdahulu saling kontradiktif. Meskipun demikian, di Indonesia, dimana mayoritas pasien dengan kanker payudara datang dalam stadium lanjut lokal, investigasi mengenai ekspresi Pgp dan korelasinya dengan respons terhadap KNA belum pernah dilakukan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji hubungan antara ekspresi Pgp dengan respons terhadap KNA pada pasien KPD-LL. Studi kohort prospektif multisentra dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUD Koja pada periode September 2018 sampai Mei 2019. Dilakukan consecutive sampling terhadap subjek dengan KPD-LL pada periode waktu tersebut. Analisis imunohistokimia dilakukan pada sampel biopsi untuk menilai ekspresi Pgp secara semikuantitatif. Respons klinis dinilai pascakemoterapi cyclophosphamide 600 mg/m2, doxorubicin 50 mg/m2, and 5-fluorouracil 600 mg/m2 (CAF) tiga siklus dengan menggunakan kriteria WHO. Subjek yang dinilai operabel pascaKNA menjalani operasi mastektomi radikal modifikasi. Respons patologis dinilai pada spesimen bedah dengan menggunakan kriteria Miller-Payne. Sebanyak 30 subjek laik dan bersedia masuk ke dalam penelitian. Namun, tiga subjek dieksklusi karena loss to follow-up. Usia rerata subjek penelitian adalah 46,2±9,6 tahun dengan sebagian besar kasus merupakan duktal invasif (77,8%) dan subtipe luminal B (61,1%). Pgp positif pada 21/27 subjek (77,8%) dan lemah/negatif pada 6/27 subjek (22,2%). Respons klinis didapatkan pada subjek dengan Pgp positif dan negatif, sebanyak 61,9% dan 66,7%. Respons patologis komplet hanya didapatkan pada satu pasien dengan Pgp negatif. Tidak ada perbedaan antara subjek dengan Pgp positif dan Pgp negatif dalam hal respons klinis (RR 1,1, IK 95% 0,33-4,01, p = 0,61) maupun respons patologis (RR 1,3, IK 95% 0,8-1,9, p = 0,22). Hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien KPD-LL mengekspresikan Pgp, namun Pgp tidak dapat digunakan sebagai prediktor respons terhadap KNA, baik klinis maupun patologis. Meskipun demikian, tidak adanya standar pengukuran Pgp harus dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Diduga hal tersebut berkontribusi terhadap hasil yang saling kontradiktif pada penelitian-penelitian terdahulu. Dibutuhkan studi lanjutan untuk membuat standar pemeriksaan Pgp disertai pemeriksaan fungsional untuk menjawab permasalahan ini. ......Neoadjuvant chemotherapy (NACT) is one of the modalities used to treat locally advanced breast cancer (LABC). Studies have shown that it can improve overall survival if pathological complete response is achieved, but it is impeded by chemoresistance of which can be mediated by P-glycoprotein (Pgp). The aim of this study is to explore the association between Pgp expression and response to NACT. A multicenter prospective cohort study was carried out in Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital and Koja General Hospital from September 2018 to May 2019. Immunohistochemical analyses of the biopsy samples were done to semiquantitatively measure Pgp expression. Clinical response was evaluated after three cycles NACT using WHO response criteria. Subjects, who were deemed operable post-NACT, underwent modified radical mastectomy. Afterwards, the surgical specimens were evaluated for pathological response following Miller-Payne criteria. Pgp was strongly expressed in 21/27 subjects (77.8%) and weak/negative in 6/27 subjects (22.2%). pCR was seen only in one Pgp negative subject. There was no difference between Pgp positive and negative subjects in terms of clinical response and pathological response.  The results show, Pgp is expressed in the majority of LABC patients, but it cannot be used as a predictor of response to NACT, either clinically or pathologically.