Abstract
Penelitian ini menganalisis spillover volatilitas dari pasar saham negara maju (S&P 500) dan berkembang (MSCI Emerging Markets) terhadap emas (XAU/USD) dan obligasi pemerintah ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina), serta mengevaluasi kemampuan aset terkait sebagai safe haven dalam berbagai periode krisis global. Data harian dari 01 Februari 2005 hingga 31 Desember 2025 digunakan untuk meneliti tiga periode krisis utama, yaitu Global Financial Crisis (2007?2009), pandemi COVID-19 (2020?2022), dan perang Rusia?Ukraina (2021?2023). Penelitian ini menggunakan metode DY Generalized VAR Spillover untuk menganalisis spillover volatilitas, Asymmetric DCC-GARCH untuk melihat korelasi kondisional, dan regresi dummy kuantil untuk mengevaluasi kemampuan aset sebagai safe haven pada kondisi pasar yang ekstrem. Hasil penelitian menunjukkan adanya spillover volatilitas yang signifikan dari pasar saham terhadap emas dan obligasi pemerintah ASEAN-5, dengan efek tertinggi pada masa GFC. Korelasi kondisional yang menurun pada masa krisis mengindikasikan bahwa beberapa obligasi pemerintah ASEAN-5, khususnya Indonesia, dapat berperan sebagai safe haven yang lebih konsisten dibandingkan emas. Namun demikian, emas menunjukkan karakteristiknya sebagai safe haven dalam periode pasar yang sangat ekstrem, meskipun perlindungannya bersifat sementara dan kontekstual. Temuan ini menyoroti pentingnya memahami karakteristik aset yang secara tradisional dianggap sebagai safe haven dalam merespons ketidakpastian pasar, guna membuat keputusan yang lebih bijak dalam menghadapi potensi krisis di masa depan.
......This study analyzes the volatility spillovers from developed (S&P 500) and emerging (MSCI Emerging Markets) stock markets to gold (XAU/USD) and ASEAN-5 government bonds (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore, and the Philippines), while also evaluating the role of these assets as safe havens during various global crisis periods. Daily data from February 1, 2005 to December 31, 2025 are used to examine three major crisis episodes: the Global Financial Crisis (2007?2009), the COVID-19 pandemic (2020?2022), and the Russia?Ukraine war (2021?2023). This study employs the DY Generalized VAR Spillover model to analyze volatility spillovers, the Asymmetric DCC-GARCH model to assess conditional correlations, and quantile dummy regressions to evaluate safe haven properties under extreme market conditions. The findings reveal significant volatility spillovers from stock markets to gold and ASEAN-5 bonds, with the highest impact occurring during the GFC. Declining conditional correlations during crisis periods indicate that several ASEAN-5 government bonds, particularly those from Indonesia, may serve as more consistent safe havens than gold. Nevertheless, gold demonstrates safe haven characteristics in extremely turbulent markets, although its protective function tends to be temporary and context-dependent. These findings highlight the importance of understanding the characteristics of traditionally perceived safe haven assets in responding to market uncertainty, in order to support more informed decision-making in times of crisis.