Abstrak
Skripsi ini menyelidiki bagaimana kondisi spasial yang fragmented dan disjunctive memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna melakukan bridging ruang-ruang yang terputus melalui movement sebagai praktik aktif untuk merekonstruksi spatial fragments menjadi narasi yang bermakna. Studi ini dipandu oleh pertanyaan bagaimana ruang disjunctive yang fragmented memicu rekonstruksi naratif melalui movement dalam spatial storytelling. Kerangka teoritis skripsi ini mengacu pada tiga konsep utama. Fragments sebagai elemen spasial otonom yang dikomposisi oleh strategi disjunction sebagai ketegangan produktif antar fragments yang memicu pencarian keterhubungan. Movement, sebagai praktik aktif pengguna yang memicu delinquency sebagai tindakan menghasilkan makna melalui eksplorasi yang tidak linier. Terakhir, frontiers dan bridges untuk menjelaskan bagaimana pengguna membentuk batas dan sambungan antar fragments sebagai proses rekonstruksi narasi. Studi Ini menggunakan Outer Wilds sebagai studi kasus yang menggambarkan kondisi dalam praktik untuk mengamati dan menganalisis bagaimana lingkungan yang fragmented dan tidak stabil, memaksa pemain baru untuk merekonstruksi narasi melalui eksplorasi, memori, dan transversal berulang. Studi ini mengungkap bagaimana ruang disjunctive yang fragmented mengembangkan proses naratif yang adaptif dan partisipatif di mana koherensi muncul melalui negosiasi yang berkelanjutan alih-alih solusi yang pasti; menjadikan fragmentation dan disjunction sebagai syarat untuk menghasilkan narasi melalui gerakan dan interpretasi.
......This undergraduate thesis investigates how fragmented and disjunctive spatial conditions provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The study aims to understand how users engage in bridging disconnected spaces through movement as an active practice to reconstruct spatial fragments into meaningful narratives. This study is guided by the proposition that fragmented disjunction spaces provoke narrative reconstruction through movement in spatial storytelling. The theoretical framework of this thesis draws on three main concepts. Fragments are understood as autonomous spatial elements composed through the strategy of disjunction, a productive tension between fragments that prompts the search for connectivity. Movement is framed as an active user practice that generates delinquency as a deviant mode of exploration that produces meaning through non-linear trajectories. Lastly, frontiers and bridges are used to describe how users define boundaries and construct connections between fragments as part of the narrative reconstruction process. This study uses Outer Wilds as a case study that illustrates the conditions in practice to observe and analyze how a fragmented and unstable environment compels new players to reconstruct a narrative through exploration, memory, and repeated traversal. The study reveals how fragmented disjunctive space develops an adaptive and participatory narrative process where coherence emerges through ongoing negotiation rather than a fixed solution, making fragmentation and disjunction the very condition for generating narratives through movement and interpretation.