Abstract
Latar Belakang: Emisi gas rumah kaca dari konsumsi pangan merupakan isu yang perlu diperhatikan karena sistem pangan menyumbang 23?42% emisi yang dihasilkan manusia. Remaja merupakan individu yang mulai memiliki otonomi sendiri terkait pemilihan makanan dan kebiasaan kurang baik?termasuk konsumsi tinggi emisi?perlu diubah sebelum dibawa ke tahap kehidupan selanjutnya. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan emisi gas rumah kaca dari konsumsi pangan pada siswa SMA Negeri 34 Jakarta Tahun 2025. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan sampel berjumlah 100 orang. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, uang jajan, tingkat pemenuhan kebutuhan energi, tingkat pemenuhan kebutuhan protein, tingkat pemenuhan kebutuhan lemak, tingkat pemenuhan kebutuhan karbohidrat, kelompok pangan: sumber karbohidrat dan lauk hewani dengan emisi gas rumah kaca dari konsumsi pangan pada siswa SMA Negeri 34 Jakarta tahun 2025. Sementara itu, tidak terdapat hubungan antara IMT/U serta kelompok pangan: buah-buahan, lauk nabati, olahan protein hewani, sayuran, dan kelompok pangan lainnya. Kesimpulan: Jenis kelamin, uang jajan, tingkat pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi makro, serta kelompok pangan sumber karbohidrat dan lauk hewani berhubungan dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada siswa SMA Negeri 34 Jakarta tahun 2025.
......Background: Dietary greenhouse gas emission currently is a critical issue because the food system accounting approximately 23?42% of human-generated emissions. Adolescents are individuals who begin to have their own autonomy regarding food choices and their poor eating habits?including high-emission consumption pattern?should be changed before they enter the next stages of life. Objective: To determine factors associated with dietary greenhouse gas emissions among students at SMA Negeri 34 Jakarta in 2025. Method: This study is quantitative research using a cross-sectional design with 100 samples. Results: There is a significant relationship between sex, pocket money, energy adequacy level, protein adequacy level, fat adequacy level, carbohydrate adequacy level, food groups: carbohydrates and animal protein with dietary greenhouse gas emissions among students at SMA Negeri 34 Jakarta in 2025. Meanwhile, there is no significant relationship between BMI-for-age and food groups: fruits, plant-based protein, processed animal protein, vegetables, and other food groups. Conclusion: Sex, pocket money, energy and macronutrient adequacy level, and food groups: carbohydrate and animal protein are related to dietary greenhouse gas emissions among students at SMA Negeri 34 Jakarta in 2025.