Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
Martha Iskandar, author
Latar Belakang: Respon DLBCL terhadap terapi sangatlah heterogen. Algoritme Hans (ekspresi protein CD10, BCl6, MUM1 dengan cut off 30%) tidak selalu konsisten dalam memprediksi prognosis. Peran Ki 67 sebagai petanda proliferasi sel tumor sebagai faktor prognostik pada DLBCL juga masih belum diketahui secara jelas. Tujuan: Mengetahui hubungan ekspresi protein CD10,...
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis (Membership) Universitas Indonesia Library
[Sistem staging klinis kanker serviks tidak selalu akurat terutama dalam
mengevaluasi invasi parametrium, dinding pelvis, metastasis kelenjar getah
bening (KGB), serta estimasi ukuran tumor. Pencitraan seperti CT-scan
bermanfaat dalam mengevaluasi hal-hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat kesesuaian perluasan tumor dan penyebaran limfatik dari kanker serviks
stadium awal berdasarkan CT-scan dibandingkan temuan patologi anatomi (PA)
post...
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Faisal Syarifuddin, author
Latar belakang: Respon terapi diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) sangat heterogen. Skor IPI dan subtype DLBCL berdasarkan algoritma Hans masih banyak dipakai untuk menentukan prognosis. Jumlah monosit absolut (AMC) dan Tumor microenviroment (TME) memiliki peranan penting dalam memprediksi terjadinya event pada DLBCL. Beberapa TME yang telah dikaji adalah tumor associated macrophage...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Indria Wardhani, author
Salah satu pengobatan untuk limfoma non-Hodgkin adalah kemoterapi menggunakan CHOP (Siklofosfamid ,Doksorubisin, Vinkristin, Prednison). Efek samping dari kemoterapi ini adalah mual dan muntah dan hal ini dapat menggangu pengobatan karena menimbulkan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antiemetik pada kemoterapi CHOP, dan faktor - faktor yang mempengaruhi keadaan...
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi (Membership) Universitas Indonesia Library
Cosphiadi Irawan, author
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rizka Asrini, author
Background: Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) merupakan keganasan limfoid yang paling sering terjadi di dunia. DLBCL memiliki 2 subtipe yaitu germinal center B- cell-like (GCB) dan non-GCB. Programmed cell death-1 (PD-1) merupakan protein transmembran tipe 1 dari anggota imunoglobulin B7/CD28 sebagai reseptor imunomodulator yang memiliki peranan penting mencegah terjadinya kelainan...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58831
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Griskalia Christine, author
Latar Belakang: Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL) merupakan limfoma tersering di Indonesia. Kemoterapi R-CHOP mempunyai risiko moderat untuk terjadinya neutropenia / demam neutropenia. Limfosit dapat menggambarkan imunitas pejamu, sedangkan neutrofil dan monosit dapat menggambarkan respons inflamasi. Belum ada penelitian yang menilai hitung jenis leukosit sebagai prediktor neutropenia akut awitan pertama...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58838
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gita Widyapuri, author
ABSTRAK
Latar Belakang: Glukokortikoid berperan penting dalam pengobatan leukemia limfoblastik akut (LLA), namun dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HHA). Penekanan aksis HHA menyebabkan respons kortisol terhadap stres berkurang sehingga merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas LLA pada anak.
Tujuan: Mengetahui fungsi kelenjar adrenal pada anak dengan LLA setelah kemoterapi...
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis (Membership) Universitas Indonesia Library
Nasution, M. Arman, author
Latar Belakang : Respon pengobatan limfoma non Hodgkin yang dilakukan kemoterapi CHOP ditentukan oleh berbagai bal. Pasien dengan gejala B mempunyai respon yang kurang baik terhadap kemoterapi. Gejala 13 didelinisikan sebagai demur' yang berulang, keringat malam serta penurunan berat badan lebih dari 10 % selama 6 bulan. Pada pasien keganasan...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18190
UI - Tesis (Membership) Universitas Indonesia Library
Indri Windarti, author
ABSTRAK
Latar belakang: Kemoterapi pilihan untuk Diffuse Large B Cell Lymphoma (DLBCL) adalah regimen yang mengandung doksorubisin. Doksorubisin merupakan obat kemoterapi golongan antrasiklin yang bekerja sebagai anti Topoisomerase II (Top2). Penelitian sebelumnya terhadap galur sel tumor menunjukkan bahwa ekspresi Topoisomerase IIα (Top2A) yang tinggi berhubungan dengan sensitifitas terhadap antrasiklin yang tinggi...
2012
T32509
UI - Tesis (Membership) Universitas Indonesia Library