Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Buku ini menceritakan pengalaman Kwee Thiam Tjing, orang yang sohor dengan julukan Tjamboek Berdoeri. Himpunan ini semacam memoar Tjamboek Berdoeri alias Kwee Thiam Tjing di Indonesia Raya. Ditulis dari 22 Juli 1971 sampai 28 Juli 1973, himpunan ini menggambarkan kenangan Tjamboek Berdoeri terhadap dunia sekelilingnya selama periode pemerintahan kolonial Hindia...
Jakarta: Komunitas Bambu, 2010
920 MEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Galuh Sakti Bandini, author
Skripsi ini membahas identitas dan pandangan tokoh Aku, sebagai orang Tionghoa, terhadap masyarakat Tionghoa dalam Indonesia Dalem Api dan Bara karya Tjamboek Berdoeri alias Kwee Thiam Tjing. Berdasarkan penelitian, tokoh Aku mengkritik sikap masyarakat Tionghoa yang tidak tegas sehingga berakibat buruk pada diri mereka sendiri. Akan tetapi, tokoh Aku membela...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56319
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tiara Aulia Putri, author
ABSTRAK
Skripsi ini membahas modus manipulasi sebagai aspek humor yang terdapat dalam novel Pendekar dari Chapei karya Kwee Tek Hoay. Dalam penelitian ini, modus manipulasi dilakukan oleh beberapa tokoh, yaitu Lie Ke Khiang, Lo Lauw Nio, Gouw Beng Nio, dan Ong Boen Lok sedangkan tokoh yang dimanipulasi adalah Siauw Liep Nio,...
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tian, Jingjing, author
Ruma Sekola Yang Saya Impiken dan Drama di Boven Digul adalah dua novel yang ditulis oleh seorang penulis peranakan Tionghoa , Kwee Tek Hoay, pada tahun dua puluhan abad XX. Dalam Ruma Sekola Yang Saya Impiken yang diterbitkan pada tahun 1925, penulis memperlihatkan sebuah sekolah ideal bagi kaum Tionghoa. Penceritaan...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11798
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Thomas Rieger, author
Kwee Tek Hoay (untuk selanjutnya disingkatkan 'KTH') lahir pada tahun 1886 di Bogor dan meninggal pada tahun 1951 di Cicurug/Jawa Barat. Antara tahun 1919 dan 1937 ia menciptakan sebelas buah drama. disamping berbagai karya fiksi dan non-fiksi lainnya. Dengan demikian KTH merupakan pengarang drama yang paling produktif dalam sastra Me1ayu--Tionghoa....
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11082
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Febrina Rachmayanti, author
ABSTRAK
Penggolongan rasial yang terjadi pada zaman kolonial menimbulkan kesenjangan strata sosial antargolongan, terutama golongan Eropa dengan Peranakan Tionghoa. Bukan hanya ukuran kekayaan dan jabatan yang menjadi penyebab utama timbulnya kekuasaan, melainkan juga faktor golongan yang terjadi dalam novel Zonder Lentera karya Kwee Tek Hoay. Kondisi ini menimbulkan posisi superior inferior...
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agni Malagina, author
ABSTRAK
Fiksi transkultural muncul di Indonesia sejak masa kolonial Belanda melalui para pengarang keturunan Tionghoa generasi kedua maupun berikutnya. Tema transkultur lahir sebagai bentuk ekspresi dari kegelisahan mereka sebagai diasporan Cina di wilayah ini. Negosiasi dan resistensi terhadap budaya leluhur yang terjadi dalam proses pembentukan identitas mereka dimanifestasikan dalam bentuk karya...
Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015
400 DIAL 2:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library