::  Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

 
Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abi Satrio Pramono, author
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan sabun cair dengan bahan baku minyak kelapa terozonasi. Ozonasi dilakukan dengan variasi laju alir ozon dan lama ozonasi yang berbeda. Sabun cair yang diproduksi diharapkan untuk memiliki bahan antiseptik senyawa ozonida yang dianggap mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Kualitas minyak kelapa terozonasi ditentukan dengan sejumlah analisis...
2016
S64621
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafiidh Surya Putra, author
Latar Belakang. Moringa oleifera merupakan tanaman yang banyak tumbuh di area tropis seperti Asia dan Afrika yang ditemukan memiliki komponen bioaktif yang memiliki aktivitas antiseptik. Penggunaan antiseptik memiliki peranan penting dalam pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri, salah satunya adalah Klebsiella pneumoniae, bakteri batang gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Muhammad Kevin Baswara, author
Latar Belakang: Candida albicans adalah mikroorganisme komensal yang umum ditemui sebagai flora normal pada tubuh. Namun demikian gangguan kondisi imun dapat menyebabkan jamur ini menjadi berubah menjadi patogen. Mikroorganisme ini salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas di dunia. Penggunaan antiseptik bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan infeksi jamur. Moringa oleifera merupakan...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristofer Baktiar, author
Latar Belakang. Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri yang masih menjadi masalah infeksi utama dengan kemampuan resistensi yang tinggi. Moringa oleifera (M. Oleifera) adalah tanaman yang ditemukan memiliki efek antimikroba. Kebutuhan antiseptik yang terus ada dan peningkatan resistensi membuat perlunya penelitian yang mencari jenis antiseptik baru yang dapat digunakan. Penelitian...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Natasha Diska Agusjaya, author
Latar Belakang: Alginat merupakan material cetak yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi karena bersifat elastik dan penggunaannya yang mudah. Namun, mencetak pasien akan mengalami kontaminasi oleh saliva pasien yang dapat menularkan virus atau bakteri. Virus COVID-19 merupakan virus berbahaya yang menular atau menyebar melalui droplet dan saat ini menjadi...
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Maulidaningrat, author
Latar Belakang: Hasil cetakan alginat yang dikeluarkan dari rongga mulut pasien mengandung banyak mikroorganisme, sehingga beresiko terjadinya infeksi silang. Oleh karena itu, diperlukan prosedur disinfeksi dan terdapat teknik baru, yaitu swa-disinfeksi. Indonesia telah memproduksi material cetak alginat sendiri, yaitu Hexalgin. Belum ada penelitian mengenai pengaruh penggunaan obat kumur antiseptik sebagai...
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Alfia Chairunnisa, author
Latar Belakang: Kandungan kimia daun kelor menunjukkan sifat antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif dengan menghambat sintesis dan metabolisme DNA serta menghancurkan dinding sel. Escherichia coli (E.coli) merupakan bakteri Gram negatif dan anaerob fakultatif yang dinding selnya terpengaruh bila terkena agen fisik dan kimia ringan seperti larutan antiseptik...
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Eka Susilarini, author
[ABSTRAK Dalam penelitian ini, dilakukan sintesis minyak terozonasi (Oleozon®) dari minyak zaitun dan minyak bunga matahari dengan cara ozonasi secara semi kontinu selama 42-84 jam. Ozonasi dilakukan pada suhu 15 - 22°C menggunakan ozonator rancangan sendiri yang dapat beroperasi ±13 jam. Kedua jenis Oleozon® tersebut dianggap memiliki efikasi sebagai disinfektan untuk...
2014
S54860
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library