Bentuk perlindungan hukum terhadap pejabat pembuat akta tanah (PPAT) pasca pasal 66 Undang-undang Republik Indonesia No.2 tahun 2014 tentang jabatan notaris (Studi putusan MPD No.57/UM/MPD/Kab. Bogor/V/2018) = Form of legal protection for land deed making officials (PPAT) subsequent to the law of the Republic of Indonesia regarding notary profession (Study of MPD decision No.57/UM/MPD/Kab. Bogor/V/2018).

Perlindungan Hukum Notaris yang Beritikad Baik terhadap Tindakan Penyalahgunaan Akun AHU Online oleh Pihak Tidak Berwenang: Studi Kasus Notaris LS Di Kabupaten Bogor = Legal Protection for Notaries Acting in Good Faith Against the Misuse of AHU Online Accounts by Unauthorized Parties: Case Study of Notary LS in Bogor Regency

Perlindungan Hukum Secara Perdata dan Pidana terhadap Notaris dalam Pembuatan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (Studi Putusan Nomor 1495K/Pdt/2020 dan Putusan Nomor 379K/Pid/2021) = Civil and Criminal Legal Protection for Notaries in the Drafting of Sale and Purchase Agreement Deeds (A Study of Decision Number 1495K/Pdt/2020 and Decision Number 379K/Pid/2021)

Perlindungan hukum bagi masyarakat yang membuat akta pada notaris yang telah diberhentikan: studi Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-1.AH.02.04 tahun 2018 = Legal protection for people who make deeds before the notary who have been dismissed: study on the Decision of Ministry of Law and Human Rights No. AHU-1.AH.02.04 of 2018

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur/Pemilik Tanah Atas Keberpihakan Notaris Dalam Pembuatan Akta Autentik (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 1289 K/Pdt/2024) = Legal Protection for One Party Due to Notary's Bias in Making a Sale and Purchase Deed (Study of Supreme Court Decision Number 1289 K/Pdt/2024)