Komputer belakangan ini menjadi kebutuhan utama bagi pekerja dalam menyelesaikan berbagai tugas. Semakin banyak pekerja mengalami keluhan okular maupun non okular terkait dengan penggunaan komputer yang dikenal sebagai gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko CVS dengan menggunakan desain studi cross sectional pada 67 responden. Pengambilan data pada penelitian menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengukuran langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% responden mengalami keluhan subjektif CVS dengan keluhan yang paling banyak dirasakan adalah nyeri pundak (61,2%), nyeri leher (59,7%), dan eyestrain (56,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan CVS adalah pola istirahat kerja, durasi penggunaan komputer, posisi layar komputer, dan kesalahan refraksi mata. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jarak antara mata dengan komputer dan keluhan subjektif CVS dan intensitas pencahayaan ruang ditemukan sebagai faktor konfonding.
As computers become part of work necessity, more workers experiencing a variety of ocular and non ocular symptoms related to computer use, known as Computer Vision Syndrome (CVS). This study?s aim is to analyze Computer Vision Syndrome risk factors. This is a cross-sectional study with 67 employees involved as respondent and the data were collected with questionnaire, interview, observation, and direct measurement. The results shows that the prevalence of CVS subjective symptoms was found to be 56,7% with most complaints are shoulder pain (61,2%), neck pain (59,7%), dan eyestrain (56,7%). Rest break, duration of computer use, monitor position, and refractive error are significantly associated with Computer Vision Syndrome. There was no significantly association between eye and monitor distance and Computer Vision Syndrome and workplace lighting was found to be confounding factor.