Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Iskandar
"Studi ini bertitik tolak dari tesis Clifford Geertz yang menyebutkan bahwa kyai di Jawa menjadi besar karena perannya sebagai broker budaya, dan tidak mempunyai pengalaman apa-apa dalam bidang politik. Penulis mencoba untuk mengunggakpkan kembali mengenai peranan kyai dan ulama, khususnya di daerah Priangan pada masa colonial Belanda, yaitu sekitar tahun 1900-1942. Dan penelitian kearsipan, kepustakaan, dan lapangan (wawancara), dalam studi ini ditemukan bahwa kyai tradisional di daerah Jawa Barat pada umumnya, kyai menjadi besar dan kharismatis, bukan semata-mata karena perannya sebagai broker budaya, melainkan juga karena sebagai agent of change (agen perubahan). Kemampuan mereka.Dalam menjawab persolan yang muncul di kalangan ummat Islam, membuat peranan mereka menjadi begitu penting. Namun di pihak lainnya, terutama pihak penguasa colonial, kemampuan kyai seperti itu justru dianggap sebagai ancaman yang dapat menggoyahkan wibawa dan kedudukan mereka. Olehkarena itu seringkali mereka dituduh sebagai penghalang kemajuan atau dalang kekacauan. Tidak terkecuali kaum reformis menganggap para kyai tradisional sebagai pihak yang memperbodoh ummat Islam, sehingga Islam menjadi mundur"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
T39943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"KESIMPULAN
Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berkenaan dengan usaha rekonstruksi perekonomian kuna di daerah aliran sungai Ciliwung, yang berdasarkan penelitian¬penelitian terdahulu -- baik yang berupa survei maupun ekskavasi -- diketahui mengandung peninggalan-peninggalan budaya masa lalu (situs-situs arkeologi) yang berasal dari tradisi prasejarah. Situs-situs tersebut adalah Kelapa Dua, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Condet Balekambang. Kampung Kramat dan Pejaten.
Berdasarkan analisis temuan-temuan yang terkandung pada situs-situs tersebut dapat dikenali beberapa kegiatan masyarakat masa lalu di daerah aliran sungai Ciliwung yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan.
Kegiatan ekonomi pada dasarnya merupakan cara manusia dalam memenuhi kebutuhanya, baik yang bersifat biologis maupun psikologis. Kegiatan yang dilakukan itu dimulai dengan pencarign bahan baku, diikuti dengan perilaku pembuatan (manufacture) dan pemakaian. Pada jenis barang konsumsi seperti makanan, setelah dilakukan penyiapan makanan maka barang tersebut selanjutnya dikonsumsi. Demikian pula kegiatan-kegiatan pembuatan alat, pertanian, pengolahan makanan dan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat penghuni situs-situs di daerah aliran sungai Ciliwung pada masa lalu pada hakekatnya merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noriah Taslim
"The thesis is an attempt to examine two different modes of literary expression -- oral and written. It highlights their differences and similarities through an analysis of structure of selected texts taken from oral and written situation. The contention is that, literacy with all its consequences, effected varied changes on the structure of narrative which are not possible in texts rendered in the oral mode."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
T41349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito Ardiyanto
"Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyatakan: 'Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Atas dasar ketentuan ini, Pemerintah berkewajiban untuk mengusahakan agar warga negaranya dapat mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk kepentingan ini, Pemerintah harus dapat menyediakan lapangan kerja yang mencukupi jumlahnya dan memadai kualitasnya. Penyediaan lapangan kerja ini merupakan masalah yang berat karena besarnya pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja yang melebihi pertumbuhan penciptaan lapangan kerja. Sebagai contoh, dalam masa Pelita V, diperkirakan akan terjadi pengangguran sejumlah 2,3 juta orang. Sehubungan dengan hal tersebut maka, GBHN TAP MPR No.n/1988 telah menggariskan perluasan lapangan kerja serta pemerataan kesempatan kerja, penyebaran, dan pendayagunaan tenaga kerja. Lima bidang penting bagi perluasan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan kerja, penyebaran, dan pendayagunaan tenaga kerja adalah wajib lowongan pekerjaan, pelatihan tenaga kerja, wajib kerja sarjana, pengerahan tenaga kerja ke luar negeri, dan penempatan tenaga kerja asing. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk kepentingan ini adalah upaya di bidang hukum atau peraturan perundang-undangan. Kenyataan selama ini menunjukkan bahwa peraturan perundang-undangan pada lima bidang tersebut di atas, ternyata kurang efektif. Pertama, peraturan perundang-undangan wajib lapor lowongan pekeijaan, kurang ditaati oleh perusahaan sehingga efektifitasnya hanya 7,5 %. Ke dua, peraturan perundang-undangan wajib kerja sarjana hanya efektif untuk dokter, dokter gigi, dan apoteker saja. Ke tiga, peraturan perundang-undangan pelatihan tenaga kerja, banyak yang belum efektif, sehingga pembinaan lembaga pelatihan belum dapat dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ke empat peraturan perundang-undangan di bidang pengerahan tenaga kerja ke luar negeri, masih terdapat beberapa bagiannya yang belum ditaati, sehingga efektivitasnya belum tinggi. Ke lima, peraturan perundang-undangan di bidang penempatan tenaga kerja asing, belum tinggi efektivitasnya, karena tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia semakin banyak dan jabatan yang didudukinya banyak yang jabatan rendah. Kekurangefektifan peraturan perundang-undangan tersebut adalah karena terdapatnya banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi yuridis-normatif maupun dari segi praktek-penerapan. Kekurangan dan kelemahan dari segi yuridisnormatif meliputi tingkatnya, kekurangan luas lingkupnya, kelemahan dari segi bahasa, dan kelemahan dari segi asas hukum. Kelemahan dari segi praktek penerapan, meliputi kelemahan dari segi organisiasi, sarana, pengawasan, dan penerapan sanksi. Atas dasar kekurangan dan kelemahan ini, dirumuskan upaya penyempurnaannya yang meliputi penyempurnaan dari segi yuridis-normatif dan praktek penerapan. Upaya penyempurnaan dari segi yuridis-normatif meliputi penyempurnaan bahasa, tata urut, tingkat peraturan perundang-undangan, dan asas hukum. Sedang upaya penyempurnaan dari segi praktek-penerapan meliputi penyempurnaan kelembagaan, sarana, anggaran, pengawasan serta pengendalian, dan penerapan sanksi.Dengan upaya ini dimaksudkan dapat ditingkatkan efektifitas terapan atas lima bidang ketenagakerjaan tersebut di atas. Dengan demikian maka dapat diharapkan peraturan perundang- undangan tersebut dapat berperan secara layak dalam memecahkan masalah ketenagakerjaan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
T36426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuah, HD Effendy
1991
T36472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zaidartina
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T36507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Rosa Tanihatu
"Penyakit ginjal merupakan masalah yang besar di seluruh dunia. Permasalahan yang timbul di negara maju berbeda dengan negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Jumlah penderita gagal ginjal kronik (GGK) di Indonesia khususnya Jakarta,
cukup banyak dan mempunyai banyak faktor penyebab. Tindakan hemodialisis (HD) merupakan Salah satu pengobatan untuk penderita GGK disamping transplantasi ginjal. Tetapi tindakan ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain penurunan kadar asam folat dengan segala akibatnya.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan prevalensi defisiensi Serta perubahan kadar asam folat dan vitamin B12 pada kelompok GGK dan GGK pasca HD dengan pemberian asam folat 20 mg/bari. Selain itu juga menentukan klasifikasi anemia pada GGK
berdasarkan morfologi eritrosit dan melihat efektivitas pemberian aaam folat sebanyak 20 mg/hari pada penderita GGK pasca HD.
Penelitian ini dilakukan terhadap 50 penderita GGK tanpa tindakan HD, 20 penderita GGK pasoa HD dengan suplementasi asam folat sebanyak 20 mg/hari dan vitamin B12 2 ug dalam tablet Unioap-M selama 24 - 36 minggu. Sebagai kelompok kontrol dipakai 20 penderita penyakit ginjal tampa gagal ginjal. Terhadap ketiga kelompok ini dilakukan pemeriksaan kadar asam folat eritrosit dan serum Serta vitamin B12 dengan cara CPB menggunakan kit Vitamin B12/falaf dual count Amersham CT_301_ Pemeriksaan parameter Hb, Ht, hitung eritrosit, VER, HER dan KHER dilakukan
dengan penghitung sel darah otomatis. Hitung Rt dilakukan dengan pulasan vital Brilliant cresyl blue, sedangkan sediaan hapus darah tepi dipulas dengan pewarnaan Wright.
Pada penelitian ini belum dapat dipastikan adanya defisiensi asam folat pada kedua kelompok GGK (dibandingkan kontrol). Kadar asam folat eritrosit kelompok GGK (nt= 208 ng/mL) lebib rendah dari pada kontrol (nt= 504 ng/mL)(p <0,05). Hal yang sama dijumpai pada kelompok GGK pasca HD (nt= 407 ng/mL). Kadar aaam folat serum kelompok GGK (nt = 4,2 ng/mL) sama dengan kadar asam folat serum GSK pasca HD. Kadar asam folat serum pada kelompok GGK tampa HD maupun GGK pasca HD,
lebih tinggi dari kelompok kontrol (nt = 2,9 ng/mL)(p > 0,05).
Kadar vitamin B12 serum pada kelompok GGK (865 pg/mL) dan GGK pasea HD (1043 pg/mL} lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (351 pg/mL).
Enam puluh persen penderita GGK, 65% GGK pasca HD- dengan suplementasi asam folat dan 90% kelompok kontrol memberikan gambaran anemia normositik normokrom. Pemeriksaan hematologi seperti Hb, Ht dan hitung eritrosit pada kedua kelompok yang
diteliti memberikan basil lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Hipersegmentasi pada kedua kelompok GGK tidak disebabkan defisiensi asam folat dan /vitamin B12, tetapi mungkin disebabkan proses degenerasi leukosit.
Kadar Hb, Ht dan hitung eritrosit pada kedua kelompok GGK lebih rendah dibandingkan kontrol (p < 0,05). Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada pemeriksaan nilai eritrosit rata-rata, dan indeks produksi Rt antara kedua kelompok GGK
dibandingkan kontrol.
Hitung leukosit kelompok GGK tanpa HD lebih tinggi dibandingkan kontrol (p >0,05) dan GGK pasea HD (p <0,05). Hitung trombosit kelompok GGK tampa HD lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (p > 0,05}, tetapi lebih tinggi dibandingkan kelompok GGK pasca HD (p <0,05).
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan nilai rujukan asam folat eritrosit dan serum, Serta vitamin B12 serum untuk orang Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sutjipto
"ABSTRAK
Pada dasarnya Industri Jasa Konstruksi adalah industri jasa dengan proses produksi yang memerlukan teknologi untuk mewujudkan perencanaan dalam bentuk gambar menjadi bangunan sesuai dengan spesifikasi teknis dan dalam waktu yang telah ditentukan.
Lokasi dan proses produksi yang selalu berganti, mengharuskan pemikiran teknologi produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jenis produk pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa semakin besar dan tinggi teknologi pekerjaan akan menuntut tingkat teknologi produksi yang tinggi pula.
Disinilah letak permasalahan bagi Industri Jasa Konstruksi Nasional yang selalu ketinggalan dalam hal penguasaan teknologi dan kemampuan pelaksanaan proyek-proyek besar dan berskala internasional. Situasi ini dapat dimengerti karena memang industri nasional masih dalam usia yang relatif muda dan kecil dalam skala usaha, dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang datang dari luar negeri.
Sementara itu laju pertumbuhan industri dipengaruhi langsung oleh laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun ekonomi dunia, sehingga dengan membaiknya perekonomian Indonesia sejak tahun 1987 telah meningkatkan laju pertumbuhan industri konstruksi khususnya. Proses globalisasi perekonomian dunia telah ikut memberikan dampak yang positif bagi industri Jasa Konstruksi Nasional dengan meningkatnya arus investasi asing didalam negeri.
Namun demikian dilain pihak proses globalisasi tidak hanya terjadi pada industri manufacturing akan tetapi juga dalam industri jasa termasuk industri jasa konstruksi, sehingga perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menikmati laju pertumbuhan harus berani hersaing dengan pendatang-pendatang baru yang berskala internasional. Hal ini berarti industri Jasa Konstruksi Nasional harus mau dan berani meningkatkan daya saing dan keunggulan secara komparatif agar menjadi keunggulan daya saing yang kompetitif melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan kecepatan pelayanan. Kondisi diatas tidak terlepas dari permasalahan yang diakibatkan oleh lingkungan operasional industri maupun lingkungan makro yang langsung mempengaruhi kemampuan dan keunggulan daya saing industri dalam negeri.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah membahas permasalahan, menganalisa dan memberikan alternatif pemecahan yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional. Metoda yang digunakan adalah pendekatan Manajemen Strateji dengan membuat studi kasus pada Perusahaan Jasa Konstruksi PT WIDYA PRATAMA.
Berdasarkan analisa tersebut penulis mencoba menetapkan alternatif pemecahan masalah pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional dengan merekomendasikan strateji untuk perusahaan Jasa Konstruksi dan saran strateji pembinaan industri beserta tahap-tahap implementasinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian
"CT scan dapat memberikan penderajatan (staging) dari suatu keganasan di sinus secara lebih baik. CT akan memperlihatkan dengan jelas batas-batas invasi tumor ke orbita dan retroorbita, lamina kribrosa, atap etmoid, planum sfenoid dan dapat
dipakai sebagai modalitas untuk menilai basis kranii dan perluasan ke intrakranial 7. Demikian jugs terhadap tumor-tumor ganas yang dilakukan pengobatan dengan radioterapi 8,9,10. Oleh sebab itu CT scan merupakan sumber informasi penting
bagi ahli bedah, dan menjadi suatu pemeriksaan yang dominan untuk penilaian pra dan pasca bedah.
Di Bagian THT FKUI/ RSCM Jakarta, CT scan telah cukup lama dipakai sebagai alat penunjang diagnostik tumor ganas hidung dan sinus paranasal. Berdasarkan-hal tersebut di atas, dan ditunjang dengan cukup banyaknya materi yang dapat diteliti, membuat penulis tertarik untuk mengemukakan peranan CT scan dalam menunjang
diagnosis dan penatalaksanaan terhadap tumor ganas hidung dan sinus paranasal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewo Aksoro
"Dengan berkembangnya bidang bedah kepala dan leher THT, maka bidang rekonstruksi atau rehabilitasi menjadi penting artinya dan mutlak dibutuhkan, terutama untuk mengatasi cacat yang timbul akibat suatu pembedahan yang luaag antara lain tumor Jinak yang besar dan tumor ganas.
Di Bagian THT beberapa Janis jabir yang pernah digunakan selain Jabir dahi ("forehead flap") adalah Jabir deltopektoral dan jabir pektoralis miokutan mayor.
Keberhasilan suatu pembedahan rekonstruksi tergantung beberapa faktor yaitu keadaan umum penderita, kemampuan dan kebiasaan ahli bedah terhadap teknik pembedahan, fasilitas dan peralatan yang memadai dan perawatan setelah pembedahan.
Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan keberhasilan pembedahan Jabir miokutan pektoralis mayor untuk menutup cacat di daerah leher-kepala, dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penderita cacat daerah leher kepala dengan mengetahui Jumlah penderita, sebaran umur, Jenis kelamin, penyebab cacat, lokasi, luar dan keadaan Jaringan cacat. Penelitian ini Juga menerangkan Cara pembedahan Jabir pektoralis miokutan mayor, hasil pembedahan dan komplikasi yang terjadi"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>