Berdasarkan analisis data yang telah saya lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa penyesuaian struktur dalam usaha terjemahan perlu diadakan demi kewajaran hasil terjemahan itu sendiri. Dalam menyesuaikan struktur, pe-nerjemahan kalimat pasif bahasa Inggris tidak selalu di_terjemahkan dengan bentuk pasif bahasa Indonesia. Jadi dalam proses menerjemahkan, bentuk bahasa seringkali tidak dapat dipertahankan. Misalnya, sebuah kata dalam bahasa sumber dapat saja diwakili oleh frase dalam bahasa sasaran dan frase dalam bahasa sumber dapat pula mempunyai padanan sebuah klausa dalam bahasa sasaran. Subyek dalam kalimat bahasa sumber dapat berubah menjadi obyek dalam kalimat bahasa sasaran dan sebagainya. Ada kalanya bentuk kalimat pasif bahasa Inggris diterjemahkan menjadi bentuk kalimat pasif bahasa Indonesia namun ada kalanya bentuk pasif berubah menjadi bentuk aktif.