Peluang beriklan melalui televisi kembali terbuka setelah RCTI mengudara. Dalam beriklan melalui televisi dibutuhkan program acara sebagai media vehicle dimana beriklan melalui televisi berarti mensisipkan iklan pada program acara tertentu. Supaya iklan yang disisipkan pada program acara tersebut dapat dilihat oleh sebanyak mungkin penonton, maka harus disisipkan pada program acara yang menarik. Hal ini berarti bahwa pemasang iklan yang ingin beriklan secara efektif, harus berhati-hati dalam memilih program acara sebagai media beriklan. Mengingat hal tersebut maka penelitian dalam skripsi ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa jauh efektivitas program acara komedi lokal di RCTI sebagai media beriklan. Tujuan penulis meneliti program acara lokal karena adanya tuntutan dari pemerintah untuk meningkatkan produksi program acara lokal sebesar 20 persen dari total program acara di televisi. Alasan penulis memilih acara komedi karena program acara ini merupakan primadona dari seluruh program acara di RCTI.
Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden-responden yang telah terpilih sebagai sampel penelitian ini. Sampel dipilih secara random dari populasi pelajar SMP, SMA, mahasiswa dan pegawai di Jakarta Pusat. Setelah data terkumpul, maka data-data tersebut kemudian diuji dengan menggunakan metode statistik yaitu uji Chi-Sguare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program acara komedi SJA paling digemari. Hal ini terbukti dari pencapaian ratlng tertinggi dibandingkan program acara komedi lokal lainnya seperti Gara-gara, Ada-Ada Saja, Salah Sambung dan Keluarga Van Danoe. Selain itu adanya hubungan yang signifikan antara faktor umur, tingkat pendidikan, pekerjaan utama dan tingkat pengeluaran dengan pemilihan program acara komedi favorit. Dengan kata lain SJA mengandung berbagai daya tarik bagi responden dalam berbagai kelompok usia, tingkat pendidikan, pekerjaan utama maupun tingkat pengeluaran sehingga menjadi favorit bagi masyarakat dalam kelompok sosial manapun. Para pemain utama program acara jelas merupakan daya tarik tertentu bagi suatu acara komedi. Ide cerita SJA ini berasal dari legenda rakyat dan program acara jenis komedi horor belum pernah ditayangkan pada stasiun televisi manapun sebelumnya. Sedangkan responden menilai tehnik/trik kamera biasa-biasa saja. Demikian pula halnya dengan penentuan lokasi pengambilan gambar tidak mempengaruhi penilaian responden terhadap daya tarik SJA. Analisis pemilihan waktu penayangan menunjukkan adanya kesesuaian antara waktu tersering yang digunakan responden untuk menonton televisi dengan waktu penayangan SJA yakni hari Minggu pukul 19.30 -20.30.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah efektivitas program acara komedi sangat dipengaruhi oleh program acara itu sendiri yang mencakup ide cerita dan pemain serta waktu penayangan di televisi (RCTI).
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian salah satunya adalah agar pemilihan pemain yang memerankan masing-masing peran di SJA harus lebih selektif dan tidak berganti pemain utama karena hal ini dapat mempengaruhi terus tidaknya penonton menyaksikan acara SJA.