Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kognitif khalayak, berupa pemikirannya tentang eksekusi iklan yang menggunakan humor dari iklan Philips, Close Up, dan Nutrisari, serta mengetahui elemen-elemen eksekusi apa saja yang mendukung kelucuan suatu iklan. Nantinya juga akan dapat diketahui humor seperti apa yang dianggap lucu oleh khalayak bila digunakan sebagai eksekusi sebuah iklan. Berlandaskan pendekatan respon kognitif terhadap eksekusi iklan, yang menganalisa pikiran-pikiran (thoughts) yang ditimbulkan oleh eksekusi iklan, di many pemikiran ini merepresentasikan perasaan suka atau tidaknya khalayak pada eksekusi, sebuah iklan, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Focus Group Discussion, terhadap 24 sampel yang diambil secara quota sampling dari populasi mahasiswa D3 FE UI angkatan 1999. Dari analisa terhadap hasil FGD dapat ditarik kesimpulan bahwa, iklan Close Up dianggap sebagai iklan dengan eksekusi humor yang paling lucu karena humor yang digunakan dalam jalan ceritanya tidak dibuat-buat, wajar, menampilkan kehidupan sehari-hari anak muda, dan memiliki unsur kejutan di akhir ceritanya. Sedangkan iklan Nutrisari adalah iklan dengan eksekusi humor yang paling tidak lucu karena dibintangi oleh Joshua dan ide cerita untuk menggabungkan animasi dengan manusia dianggap sudah tidak baru lagi. Selain itu ditemukan juga bahwa adegan yang merupakan representasi ide cerita secara keseluruhan adalah elemen eksekusi yang paling berperan menentukan kelucuan suatu iklan, sekalipun adegan ini tetap harus didukung dengan elemen tokoh dan setting yang sesuai, agar eksekusi iklan tersebut tetap enak untuk dilihat dan dinikmati. Temuan lainnya adalah humor yang dipakai dalam iklan akan dianggap lucu apabila humor tersebut tidak dibuat-buat, wajar, ceritanya menampilkan kehidupan sehari-hari, mudah dicerna, tidak jorok atau berbau porno, tidak menggunakan pelawak, dan memiliki unsur kejutan di akhir cerita.