ABSTRAKSkripsi ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis tentang syarat
patentabilitas suatu invensi berdasarkan sengketa antara Apple melawan Samsung
dan implikasinya terhadap perkembangan paten di Indonesia. Penulis
mempergunakan metode penelitian yuridis normatif dengan studi kepustakaan
yang menggabungkan doctrine of anticipation, doctrine of equivalents, dan
doctrine of best mode dalam melakukan analisis terhadap Putusan Pengadilan
Deen Haag 396957/KG ZA11-730. Hasil penulisan skripsi ini dalam Putusan
Putusan Pengadilan Deen Haag 396957/KG ZA11-730 menunjukkan hakim tidak
secara teliti dalam memberikan perlindungan paten terhadap suatu invensi. Selain
itu, dapat dilihat bagaimana implikasi terhadap Indonesia atas adanya sengketa ini
adalah Indonesia berpotensi untuk mengalami sengketa serupa karena Indonesia
merupakan pasar dari kedua produsen tersebut dan negara hukum.
ABSTRACTThe purpose of this thesis is to explain and analyse the patentable subject matterevidence from Apple versus Samsung and its implications toward thedevelopment of software patent law in Indonesia. The writer uses the juridicalnormativeresearch method alongside bibliographic study which mixes doctrine ofanticipation, doctrine of equivalents, and doctrine of best mode to analyse the casebased on Verdict of The Hague Number 396957/KG ZA 11-730. From Verdict ofThe Hague Number 396957/KG ZA 11-730, it can be concluded that the Judgefailed to analyse the claimed invention properly regarding giving patent protectionto the claimed invention. Besides, this thesis will bring into focus the implicationsfrom the case about the probability of such case happen in Indonesia because ofIndonesia is considered as their market shares.