UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Perilaku berisiko anak sekolah mengkonsumsi pangan jajanan mengandung zat berbahaya (studi kasus di SMP Negeri YY dan SMA XX di Cibinong, tahun 2012) = The risk behavior of school student in consuming street food contain hazardous substances (case study at SMP Negeri YY and SMA XX at Cibinong, year 2012)

Yosephine Dwi Martina Widowati; Dadan Erwandi, supervisor; Fatma Lestari, examiner; Yuni Kusminanti, examiner; Ratna Kirana, examiner (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012)

 Abstrak

Pemerintah Indonesia menetapkan target untuk menciptakan keamanan pangan dan perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2015. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung tercapainya target tersebut. Studi kasus dilakukan di SMP Negeri YY dan SMA Negeri XX di Cibinong tahun 2012. SMP Negeri YY telah memiliki Kantin namun belum menerapkan sistem keamanan pangan. SMA Negeri XX belum mempunyai Kantin. Zat berbahaya yang diteliti adalah formalin, borak, rhodamin B, dan sakarin. Penelitian ini menggunakan teori perilaku kesehatan dari L. Green yang mencakup faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Penelitian ini menggunakan metoda survey dengan desain analitis dan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner angket, wawancara, pengamatan lapangan dan pengambilan sampel jajanan. Data yang terkumpul dilakukan analisa secara kuantitatif menggunakan program SPSS, matrik kualitatif, dan uji laboratorium.
Hasil penelitian menemukan bahwa formalin, borak, dan rhodamin B tidak terdeteksi hingga pada limit of detection (LOD) peralatan HPLC dan Spektrofotometer. Sakarin dalam es teh yang dibeli dari Kantin SMP Negeri YY terukur 85.32 ppm. Potensi jajanan berbahaya masih ada karena terdapat pedagang yang tidak mengetahui zat berbahaya. Perilaku berisiko siswa SMP Negeri YY (53.2%) lebih besar daripada perilaku berisiko siswa SMA Negeri XX (36.6%). Pengetahuan tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pada siswa SMP Negeri YY namun bermakna signifikan dan berhubungan erat dengan perilaku pada siswa SMA Negeri XX. Sikap mempunyai hubungan signifikan pada siswa kedua sekolah tersebut. Lebih dari 60% siswa SMP Negeri YY dan 37% siswa SMA Negeri XX mengkonsumsi jajanan karena rasanya enak. Lebih dari 70% siswa kedua sekolah tersebut mengetahui tentang jajanan berbahaya dari TV. Siswa, orang tua, dan guru perlu meningkatkan pengetahuan dan perilaku tentang konsumsi jajanan berbahaya. Kantin dan UKS perlu ditingkatkan. Sekolah dan Puskesmas terkait perlu meningkatkan kerjasama. Sistem Manajemen K3 dan Keamanan Pangan perlu diterapkan agar terdapat peningkatan yang tersistem dan berkelanjutan.

Indonesian Government had been established target to create food safety and health behavior by 2015. This research was to support that government target. Case study was conducted at SMP Negeri YY and SMA Negeri XX at Cibinong year 2012. SMP Negeri YY already had Canteen but it had not yet implemented food safety system. SMA Negeri XX had not yet had Canteen. This research took hazardous substances about formaldehyde, borates, rhodamin B, and saccharine. This research used health behavior theory from L. Green that consist of predisposition factor, enabling factor, and reinforcing factor to form health behavior. This research used survey method with analytical design and cross sectional approach. Data collection was made by using questionnaire, interview, observation, street food sample taken and laboratory tests. Collected data were used in quantitative analysis with SPSS program and in qualitative analysis by using matrix.
Research results showed that formaldehyde, borates, and rhodamin B were not detected until the limit of detection (LOD) of HPLC and Spectrophotometer. The potential of street food contain hazardous substances was still exist due to street food seller knowledge. Saccharine of ice tea from SMP Negeri YY Canteen was measured as much as 85.32 ppm. Behavior risk of SMP Negeri YY student (53.2%) was higher than risk behavior of SMA Negeri XX student (36.6%). Knowlegde had no significant relation with behavior for SMP Negeri YY student but it had significant relation and dominant role SMA Negeri XX student behavior. Attitude had significant relation for both school students. More than 60% SMP Negeri YY student and as much as 37% SMA Negeri XX students consumed street food because of its nice taste. More than 70% of both school students had information about hazardous substances in street food from TV. School student, parent, and teachers need to improve knowledge and behavior. Canteen and School Clinic need to be improved. School and related Public Health Center (Puskesmas) should improve the coordination. Occupational Health and Safety and Safety Food Management System should be implemented to have systematic and continuous improvement

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T31913
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 126 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T31913 15-19-492274548 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20314821
Cover