Pada era globalisasi, berbagai informasi dapat masuk dengan cepat
dan mudah, baik yang bersifat positif maupun negatif. Setiap individu harus
memiliki kemampuan untuk menyaring semua informasi yang diterimanya
sehingga tidak terbawa kepada hal-hal yang negative melainkan menuju
kpada kemajuan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk berpikir secara
kritis, yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan semua alasan serta bukti
yang tepat untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang tepat pula.
Seorang yang kritis, tidak akan mudah terbawa arus informasi yang
diperolehnya. Ia akan memikirkan segala kemungkinan serta unumg rugi
dari perubahan tersebut bagi dirinya.
Berpikir kritis merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan
pada semua orang. Banyak psikolog pendidikan berpendapat bahwa
keterampilan ini dapat dan harus dikembangkan di sekolah. Bahkan, akan
lebih baik jika kemampuan ini dikembangkan sedini mungkin. Untuk ilu
Depdiknas di dalam kurikuhun 2004 menetapkan kemampuan berpikir
kritis sebagai salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan
prasekolah. Penulisan ini dimaksudkan untuk melihat peran pendekatan
pembelajamn anak usia 4 - 6 tahun yang diterapkan dalam kurikulum 2004
terhadap perkembangan kemampuan berpikir kritis anak.
Metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur, dimana
penulis akan menganalisa pendekatan pembelajaran kurikulum 2004 dan
mengaitkannya dengan aspek-aspek dari berpikir kritis serta karakteristik
kemarnpuan kognitif anak usia 4 - 6 tahun. Berdasarkan hasil analisa
diketahui bahwa pendekatan pembelajaran yang disarankan Depdiknas
sangat berperan dalam keberhasilan sekolah untuk mendidik anak-anak
menjadi manusia kritis. Namun demikian, dari analisa tersebut didapatkan
informasi bahwa tidak cukup hanya dengan pelaksanaan pendekatan
pembelajaran saja tetapi dibutuhkan juga guru yang kompeten, yaitu guru-
guru yang memiliki kemampuan untuk berpikir kritis. Oleh karena itu, akan
sangat baik jika dibuat suatu modul pelatihan berpikir kritis bagi guru-guru
yang mengajar anak-anak TK.