Di Indonesia saat ini organisasi non-pemerintah yang mengelola dana ZIS makin berkembang hingga tumbuh menjadi organisasi sosial. Akan tetapi ada kesenjangan yang besar antara potensi amal yang besar dengan realisasi amal yang sangat kecil. Fenomena ini menunjukkan masih rendahnya kinerja OPZ. Hal ini akan berdampak pada tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi LAZ. Tuntutan ini menjadi tantangan bagi LAZ untuk meningkatkan kinerjanya. Makalah ini diharapkan menjadi acuan pengembangan model penilaian LAZ di Indonesia. Model yang dibangun adalah model BSC dimana dikaji pengaruh dari PI dan TQM, secara parsial dan simultan terhadap kinerja organisasi.